Tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Pilkada serentak 2024 di Jawa Barat tergolong rendah. Bahkan jumlah warga yang tidak menggunakan hak pilih alias golput mencapai 12 juta lebih.
Ketua KPU Jabar Ahmad Nur Hidayat mengatakan, tingkat partisipasi masyarakat di Pilkada 2024 adalah 65,97% atau 23.703.785 dari 35.925.960 daftar pemilih tetap (DPT). Itu berarti, 12.222.175 warga tidak menggunakan hak pilih.
"(Partisipasi) 65,97%, ya pasti turun, makanya pekerjaan kami untuk menaikkan kembali. Tapi pasti di periode mendatang," kata Ahmad usai pleno rekapitulasi hasil suara di Kantor KPU Jabar, Senin (9/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Kadiv Data dan Informasi KPU Jabar, Ummi Wahyuni menerangkan, rendahnya tingkat partisipasi masyarakat akan jadi evaluasi bagi KPU untuk menggelar pesta demokrasi berikutnya. Namun Ummi menyebut, tingkat partisipasi rendah juga terjadi di banyak daerah.
"Provinsi Jawa Barat itu kan pemilih terbesar di Indonesia, hari ini dengan capaian kita di angka 65,97%. Ini menjadi bahan evaluasi kita terkait dengan tren penurunan tapi kan ini tidak terjadi di hanya Jawa Barat ya," ujarnya.
Meski begitu, Ummi mengungkapkan, pelaksanaan Pilkada serentak di Jabar secara keseluruhan berjalan lancar. Hal itu dilihat dari 73.862 TPS di Jabar tidak ada yang menunda proses pencoblosan.
"Overall kita juga mensyukuri hampir 74.000 TPS kemarin juga sudah berjalan dengan lancar, tidak ada satu penundaan di Jawa Barat. Ini menjadi bentuk kinerja yang baik dari kami, jajaran KPU Jawa Barat, beserta teman-teman di 27 kabupaten dan kota," tuturnya.
(bba/mso)