Harta karun koin emas Romawi berusia 1.700 tahun ditemukan di Luksemburg. Koin-koin emas ini ditaksir senilai Rp 5,2 miliar!
Koin-koin ini ditemukan di desa Holzthum di Luksemburg utara dari beberapa kali penggalian yang dipimpin Institut Nasional untuk Penelitian Arkeologi (INRA) Luksemburg seperti dilansir dari Archaeologymag, ditulis Jumat (17/1/2025). Koin-koin ini memuat potret sembilan kaisar, termasuk koin langka Kaisar Eugenius, yang memerintah hanya selama dua tahun (392-394 Masehi).
141 Koin ini ditaksir dibuat antara tahun 364 hingga 408 Masehi, dan kini total nilainya mencapai US$ 322.000 atau sekitar Rp5,2 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah penemuan arkeologi yang besar, karena sangat jarang untuk dapat mempelajari seluruh endapan moneter kuno dalam konteks arkeologinya," kata para peneliti INRA.
Ditemukan Bertahap Sejak 2019
Koin-koin emas ini ditemukan bertahap sejak 2019, ketika dua arkeolog amatir menemukan koin emas di ladang yang berdekatan. Menyadari pentingnya penemuan mereka, mereka menghubungi pihak berwenang, dan penggalian profesional dimulai pada 2020.
Selama empat tahun berikutnya, para arkeolog dengan tekun menggali situs tersebut, dibantu oleh Layanan Pembuangan Bom Angkatan Darat Luksemburg karena adanya amunisi dari Perang Dunia II.
Koin-koin ini ditemukan di dekat kaki menara benteng Romawi kuno yang dulu digunakan untuk pengintaian militer. Gambar-gambar kaisar dalam koin ini cukup menggambarkan kondisi politik Romawi kuno saat itu.
Kaisar Eugenius adalah yang paling menonjol. Ia memiliki pemerintahan yang sangat singkat tapi sarat konflik. Eugenius diproklamasikan oleh Jenderal Arbogast yang berkuasa sebagai kaisar Kekaisaran Romawi Barat setelah kematian misterius Kaisar Valentinian II.
![]() |
Eugenius mencoba memulihkan unsur-unsur tradisi pagan Romawi, dan untuk sementara waktu ia menikmati dukungan dari kaum bangsawan Barat.
Namun, pemerintahannya ditentang oleh Kaisar Romawi Timur, Theodosius I yang beragama Kristen, yang menolak mengizinkan Eugenius menjalankan kekuasaannya. Hal ini tak pelak lagi menyebabkan Pertempuran Frigidus pada 394 M, yang mengakibatkan kekalahan dan eksekusi Eugenius.
Koin-koinnya tetap menjadi salah satu peninggalan paling langka dari pemerintahannya yang singkat.
Situs tersebut tidak hanya menemukan tumpukan koin tetapi juga sisa-sisa benteng dan beberapa makam di dekatnya, yang bersama-sama memberikan informasi tentang pertahanan perbatasan Kekaisaran Romawi di Gallia Belgica, wilayah yang meliputi Luksemburg saat ini.
Jadi Mata Uang Stabil Era Romawi Kuno
Koin emas yang beratnya masing-masing sekitar 4,5 gram ini berfungsi sebagai mata uang stabil yang diperkenalkan pada abad keempat. Kondisinya yang baik dan nilai historisnya, terutama termasuk koin yang dikeluarkan oleh Eugenius, menjadikannya bernilai numismatik.
Koin-koin tersebut merupakan bukti perubahan geopolitik dan budaya di akhir Kekaisaran Romawi, termasuk meningkatnya pengaruh Jermanik, seperti pengaruh kaum Frank.
Nilai harta karun tersebut telah dikompensasikan kepada pemilik tanah sesuai dengan undang-undang warisan budaya Luksemburg. Koin-koin dan artefak terkait telah menjalani studi dan konservasi lebih lanjut. INRA bermaksud untuk menerbitkan hasil penelitiannya di salah satu jurnal ilmiah.
(nwk/faz)