- 17 Puisi Hari Pendidikan Nasional 2025 Puisi Hari Pendidikan Nasional (1) Puisi Hari Pendidikan Nasional (2) Puisi Hari Pendidikan Nasional (3) Puisi Hari Pendidikan Nasional (4) Puisi Hari Pendidikan Nasional (5) Puisi Hari Pendidikan Nasional (6) Puisi Hari Pendidikan Nasional (7) Puisi Hari Pendidikan Nasional (8) Puisi Hari Pendidikan Nasional (9) Puisi Hari Pendidikan Nasional (10) Puisi Hari Pendidikan Nasional (11) Puisi Hari Pendidikan Nasional (12) Puisi Hari Pendidikan Nasional (13) Puisi Hari Pendidikan Nasional (14) Puisi Hari Pendidikan Nasional (13) Puisi Hari Pendidikan Nasional (14) Puisi Hari Pendidikan Nasional (15) Puisi Hari Pendidikan Nasional (16) Puisi Hari Pendidikan Nasional (17)
Sebagai cara memaknai Hari Pendidikan Nasional 2025 yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2025, puisi bertemakan momentum tersebut cocok untuk dibacakan. Berikut akan dirangkum 17 contoh puisi Hari Pendidikan Nasional 2025 untuk dijadikan sebagai referensi bacaan.
Mengutip dari 'Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025' yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, disampaikan bahwa Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas adalah sebuah peringatan yang berlangsung pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya. Adapun penetapan Hari Pendidikan Nasional sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 31 Tahun 1959.
Melalui Hari Pendidikan Nasional, pemerintah berupaya untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Perintis Pendidikan Nasional. Bukan hanya itu saja, dengan adanya Hari Pendidikan Nasional diharapkan masyarakat dapat menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme, terutama yang berkaitan dengan pendidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memaknai Hari Pendidikan Nasional adalah dengan membaca puisi bertemakan momentum tersebut. Tidak hanya berkaitan dengan Hari Pendidikan Nasional itu sendiri, tetapi ada juga beberapa puisi yang menggambarkan sosok Ki Hajar Dewantara, peran pendidikan, hingga berbagai hal lainnya yang berkaitan dengan pendidikan.
Nah, bagi detikers yang penasaran ingin mengetahuinya, artikel ini telah merangkum berbagai contoh puisi bertema Hari Pendidikan Nasional. Simak baik-baik uraiannya berikut ini, ya.
17 Puisi Hari Pendidikan Nasional 2025
Tidak hanya memiliki bait panjang, ada juga puisi Hari Pendidikan pendek yang dapat ditemukan di dalam artikel ini. Berikut rangkuman contoh puisi Hari Pendidikan Nasional untuk dijadikan sebagai referensi bacaan.
Puisi Hari Pendidikan Nasional (1)
Pahlawan Pendidikan oleh Irma Rahmawati
Jika dunia kami yang dulu kosong
Tak pernah kau isi
Mungkin hanya ada warna hampa gelap
Tak bisa apa-apa tak bisa ke mana-mana
Tapi kini dunia kami penuh warna
Dengan goresan garis-garis juga kata
Yang dulu hanya jadi mimpi
Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi
Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus dilukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Terima kasih guruku dari hatiku
Untuk semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikan kita bisa memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasib kita bisa berubah
Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin
Hanya ucapan terakhir dari mulutku
Di hari pendidikan nasional ini
Gempitakanlah selalu jiwamu
Wahai pejuang pendidikan Indonesia
(Sumber: Buku 'Antologi Puisi Mengukir dalam Cerita' oleh Sukanda Laksma)
Puisi Hari Pendidikan Nasional (2)
Ki Hajar Dewantara oleh Yuli Hendri
Kau pejuang pergerakan
Kau inspirator kemerdekaan
Bukan dengan senjata pedang atau tembakan
Di Taman Siswa semangat juang kau korbankan
Kau bagaikan pelita dalam kegelapan
Kau memerangi penjajahan dengan pendidikan
Di Taman Siswa benih kau semaikan
Berpihak pada anak sesuai kodrat alam dan kodrat zaman
Ki Hajar Dewantara
Kau berurat kawat dan berhati baja
Meskipun hujan, badai dan petir sahut-sahutan
Kau tegar, tekun, dan ulet sampai ditepian
Ki Hajar Dewantara
Maha Guru anak bangsa
Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani
Menumbuhkan karakter dan budi pekerti
Ki Hajar Dewantara
Kau bagaikan permata
Kau Pahlawan Pendidikan Indonesia
Namamu selalu bergelora bagaikan puspa bangsa
(Sumber: Buku Antologi Puisi Ku Kejar Mimpi Hingga Ke Ufuk Barat oleh Feni Legiani Rahmat, dkk.)
Puisi Hari Pendidikan Nasional (3)
Para Pelajar oleh Elfrida Octaviani
Kami tumbuh untuk Indonesia
Kami hidup untuk Indonesia
Kami berdiri untuk Indonesia
Kami mati untuk Indonesia
Tidak semata-mata kami hanya meminta
Dengan jeritan dan ronta
Tapi kami juga mengalirkan
Ilmu sebagai terapan yang meringankan
Malam tergelap tepat sebelum fajar
Rintangan dan halangan selalu mengajar
Esa hilang dua terbilang
Tak akan ada harapan yang hilang
(Sumber: Buku Pijar: Antologi Puisi Pendidikan' karya Benny D Setianto, dkk.)
Puisi Hari Pendidikan Nasional (4)
Manusia Merdeka oleh Multazamah
Kunci dari peradaban dunia
Sebagai tombak pendidikan bangsa
Menuntun sehari selembar benang
Setahun selembar kain
Menyemai benih-benih yang ada
Ditanam di ladang penuh cinta
Dirawat dan dipupuknya
Hingga tumbuh manusia merdeka
Dialah lubuk akal tepian ilmu
(Sumber: Buku 'Spirit Guru Penggerak Kumpulan Puisi Filosofi Ki Hajar Dewantara' oleh Aang Widha Virgantoro, dkk.)
Puisi Hari Pendidikan Nasional (5)
Aku Rela Dididik oleh David Aribowo
Aku rela kau tegur demi kesabaranmu
Aku rela belajar giat karena nasihatmu
Aku rela dididik karena saranmu
Aku tidak rela untuk mencontek karena janjimu
Kau rela mendidikku untuk merubah hidupku
Kau rela membimbingku meskipun aku bandel
Kau rela menyayangiku meskipun aku letih
Kau rela memberi jasa untuk beragam masa depan muridmu
(Sumber: Buku 'Pijar: Antologi Puisi Pendidikan' karya Benny D Setianto, dkk.)
Puisi Hari Pendidikan Nasional (6)
Sang Istimewa oleh Multazam
Ejaan mereka masih saja terbata
Bahkan sesekali lupa hurufnya
Namun semangatnya tetap menyala
Seakan bergegas untuk bisa
Terkadang aku dibuat gemas
Oleh rengekan dan keusilan mereka
Tapi lebih banyak bahagianya
Lebih banyak rasa haru serta bangga
Dari tiap kata yang berhasil dibaca
Dari setiap tanya yang berhasil dijawab
Bahkan dari sapa selamat pagi
Yang diucapkan dengan semangat
Murid-muridku ini istimea
Namun sering dipandang sebelah mata
Akan kurangkul dan tunjukkan pada semesta
Anak didikku memang luar biasa
(Sumber: Buku 'Spirit Guru Penggerak Kumpulan Puisi Filosofi Ki Hajar Dewantara' oleh Aang Widha Virgantoro, dkk.)
Puisi Hari Pendidikan Nasional (7)
Pahlawan Selanjutnya oleh Ardaradja Kusuma B
Pattimura mempertajam pedang sebelum bertarung
Kami mempertajam pensil untuk bersiap belajar
Diponegoro bersiap dengan memperkuat pertahanan pasukannya
Kita juga akan membaca buku untuk bersiap di masa depan
Perjuangan pahlawan hebat masih ada
Api semangat diturunkan ke kita kawula muda
Untuk belajar dan menambah pengetahuan
Meneruskan perjuangan mereka melalui ilmu
Jangan berkecil hati dan semangat
Karena perjuangan kita pun sama hebatnya
Teruslah haus akan ilmu dan lapar akan fakta
Dengan itulah kita menjadi pahlawan selanjutnya
(Sumber: Buku 'Pijar: Antologi Puisi Pendidikan' karya Benny D Setianto, dkk.)
Puisi Hari Pendidikan Nasional (8)
Gudang Ilmu oleh Dono Setiawan
Berjajar rapi dikemas
Selalu penasaran dan puas
Ada tersenyum ada juga terharu
Itulah yang namanya baca buku
Banyak manfaat dengan membaca
Tidak akan membuat hati terluka
Jenguklah akan perpustakaan
Gudang ilmu yang berpengalaman
(Sumber: Buku 'Puisi Anak-Anak oleh Hendrik Eko Prasetiyo, dkk.)
Puisi Hari Pendidikan Nasional (9)
Guruku Pahlawanku oleh Pieter Wattimury
Jika Matahari tidak ada
Jika Matahari tidak bersinar lagi
Maka gelaplah dunia ini
Tak ada setitik pun cahaya menyinarinya
Tidak ada kehangatan yang terpancar
Guru...
Engkau seperti Matahari
Bersinar dan memberi cahaya pendidikan
Dengan ketulusan engkau mendidik
Engkau mengajar dan membagi ilmu
Terima kasih atas segala jasamu
Engkaulah pahlawan bagiku
(Sumber: Buku 'Pijar: Antologi Puisi Pendidikan' karya Benny D Setianto, dkk.)
Puisi Hari Pendidikan Nasional (10)
Perpustakaan Sekolah oleh Dono Setiawan
Ramai waktunya istirahat
Teman-teman begitu semangat
Membaca buku di perpustakaan
Banyak koleksi buku bacaan
Ada tentang bunga
Ada tentang hewan mamalia
Banyak lagi buku-buku tersusun rapi
Perpustakaan begitu banyak koleksi
(Sumber: Buku 'Puisi Anak-Anak oleh Hendrik Eko Prasetiyo, dkk.)
Puisi Hari Pendidikan Nasional (11)
Ki Hajar Dewantara oleh Martadinata Delviani
Ki Hajar Dewantara
Kau pahlawan pendidikan
Bagi bangsa Indonesia
Namamu harum
Kau selalu dikenang
Baktimu sungguh agung
Cita-citamu akan kami lanjutkan
(Sumber: Buku 'Kumpulan Esai Apresiasi Puisi' karya Indra intisa)
Puisi Hari Pendidikan Nasional (12)
Buku yang Tidak Pernah Marah
Kaki melangkah pasti di depan pintu
Disusun menepi dengan rapi banyaknya sepatu
Menatap puisi anak-anak tidaklah ragu
Masuk ke dalam ruangan yang penuh buku
Mencari sudut sudah menjadi hal biasa
Duduk dengan santai tentunya membaca bisa
Pandangan sudah semangat dengan di depan mata
Buku adalah jawaban meraih cita-cita
Banyak koleksi lengkap sudah disusun rapi
Tinggal memilih tergantung minat dan peduli
Jadikan raga untuk membentuk bukti
Ilmu didapat tidak akan pergi
Tentang pendidikan buku ada
Suka tumbuhan dan binatang tentu ada
Punya jiwa seni mencari ada
Contoh hidup sehat selalu ada
Buku selalu ramah
Buku melepas masalah
Buku membenarkan salah
Buku tidak pernah marah
Rajinlah membaca untuk semangat
Mencari puisi anak-anak agar hidup selamat
Tidak sia-sia ilmu sangat bermanfaat
Menjadi motivasi pikiran akan sehat
(Sumber: Buku 'Puisi Anak-Anak oleh Hendrik Eko Prasetiyo, dkk.)
Puisi Hari Pendidikan Nasional (13)
Ki Hajar Dewantara oleh Ponco Prihatini
Bernama asli RM Soewardi Soerjaningrat
Cucu dari Sri Paku Alam ke-3
Sebagai bangsawan Jawa
Pahlawan Pendidikan
Bapak Pendidikan Nasional
Jasamu bermakna bagi anak bangsa
Jasamu akan terkenang selalu
Di depan memberi contoh yang baik
Di tengah memberi semangat
Di belakang memberi dorongan
Tut Wuri Handayani
Alhamdulillah terima kasih Ki Hajar Dewantara
(Sumber: Buku 'Antologi Puisi' karya Emy Ambarwati, dkk.)
Puisi Hari Pendidikan Nasional (14)
Rajin Belajar oleh Dono Setiawan
Pagi yang cerah
Mentari sangat indah
Semangat sedang membara
Belajar menggapai cita-cita
Tuntutan ilmu ke negeri China
Pepatah lama tidaklah lupa
Jadilah orang yang berguna
Untuk agama, bangsa, dan negara
(Sumber: Buku 'Puisi Anak-Anak oleh Hendrik Eko Prasetiyo, dkk.)
Puisi Hari Pendidikan Nasional (13)
Ki Hajar Dewantara oleh Sri Widayati, SPdSD
Ki Hajar Dewantara
Nama kecilmu Raden Mas Suwardi Suryaningrat
Engkau Bapak Pendidikan Nasional Indonesia
Pendiri Perguruan Taman Siswa Yogyakarta
Pejuang pendidikan dan kemajuan bangsa
Kau pemberani melawan penjajah
Penjajah penghalang bangsa ini
Engkau lahir tanggal 2 Mei 1889
Yang kini diperingati sebagai Hari Pendidikan
Menjadi orang yang sederhana
Tidak mudah putus asa
Tidak mengenal lelah
Itulah yang engkau ajarkan pada bangsa ini
Dengan semangat semboyanmu
Ing ngarsa sung tuladha
Ing madya mangun karsa
Tut wuri handayani
(Sumber: Buku 'Kumpulan Puisi Tentang Pahlawan' karya Sri Widayati, SPdS dan Ananta Vidya)
Puisi Hari Pendidikan Nasional (14)
Semangat Belajar oleh Dono Setiawan
Tas sekolah disediakan
Sebelum pergi jangan lupa sarapan
Ibu memberi uang jajan
Teman-teman sudah di depan
Bersepeda di pagi hari
Ditemani semangat di bawah menteri
Ramai sudah sahabat berjalan kaki
Aku berlari karena bel berbunyi
Buku sudah di depan mata
Guru mengajar tentang matematika
Dengan serius mendengar penjelasan guru
Teringat pesannya semangat menuntut ilmu
Setiap hari rajinlah belajar
Agar kelak menjadi pintar
Kejar cita-cita setinggi langit
Menambah ilmu seperti bukit
(Sumber: Buku 'Puisi Anak-Anak oleh Hendrik Eko Prasetiyo, dkk.)
Puisi Hari Pendidikan Nasional (15)
Piket Kelas oleh oleh Dono Setiawan
Hari Kamis piket kelas
Teman-teman datang bergegas
Menyapu, mengepel, dan merapikan
Tanggung jawab sudah dilaksanakan
Hati senang piket bersama
Dikerjakan tidak perlu lama
Kebersihan sebagian dari iman
Semangat belajar menjadi nyaman
(Sumber: Buku 'Puisi Anak-Anak oleh Hendrik Eko Prasetiyo, dkk.)
Puisi Hari Pendidikan Nasional (16)
Pendidikan Nasional oleh Wati Suparyatun, SPd
Gelorakan selalu
Semangat menimba ilmu
Memperluas horison pikir pandang
Untuk kebahagiaan masa depan
Jangan sampai kiranya
Atom-atom waktu melenggang sia
Hidup dalam keasyikan berlupa
Huru-hara berteler ria
Masa muda penuh potensi
Kembangkan bakat dan talenta
Hari-hari penuh daya cipta
Malam-malam penuh perenungan mendalam
Etos studi dan kerja
Jadikan gemuruh gelombang samudra
Nyalakan gairah mengejar cita
Bagaikan dian nan tak kunjung padam
(Sumber: Buku Jejak Karyaku Antologi Puisi karya Ummi Fauziah, dkk.)
Puisi Hari Pendidikan Nasional (17)
Sebelum Berangkat Sekolah oleh Dono Setiawan
Ayam berkokok waktunya pagi
Bantun tidur kamar hari rapi
Mengambil handuk lalu mandi
Jangan lupa menggosok gigi
Pakai baju saatnya sarapan
Duduk makan jangan kekenyangan
Air minum jangan dilupakan
Saatnya sekolah bersama teman
(Sumber: Buku 'Puisi Anak-Anak oleh Hendrik Eko Prasetiyo, dkk.)
Itulah tadi rangkuman puisi Hari Pendidikan Nasional yang dapat dibaca untuk memaknai momentum tersebut. Semoga membantu.
(sto/apu)
Komentar Terbanyak
Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis Sejumlah Sekolah di Jogja Berhenti
Klarifikasi Bibit Terlapor Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon Bantul
Jokowi Bakal Laporkan 4 Orang Terkait Tudingan Ijazah Palsu, Siapa Saja?