5 Keutamaan Wakaf di Malam Lailatul Qadar

5 Keutamaan Wakaf di Malam Lailatul Qadar

Hanif Hawari - detikHikmah
Jumat, 28 Mar 2025 18:00 WIB
Ilustrasi malam lailatul qadar yang terletak pada akhir Ramadan.
Ilustrasi malam Lailatul Qadar (Foto: Getty Images/iStockphoto/pinnacleanimates)
Jakarta -

Wakaf adalah salah satu amalan yang paling mulia dalam Islam karena memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi banyak orang. Dengan berwakaf, pahala tak terputus hingga akhirat.

Selain itu, malam Lailatul Qadar yang dikenal sebagai malam penuh kemuliaan dan keberkahan menjadi momentum istimewa untuk melakukan berbagai amalan, termasuk wakaf. Amalan wakaf yang dilakukan pada malam ini akan semakin dilipatgandakan keutamaannya sehingga memberikan manfaat yang lebih luas bagi umat dan pahala yang lebih besar di sisi Allah SWT.

Pengertian Wakaf

Mengutip buku Hukum Wakaf karya Deng Nana, dijelaskan bahwa kata "wakaf" berasal dari bahasa Arab Waqafa, yang memiliki arti "menahan," "berhenti," "diam di tempat," atau "tetap berdiri." Istilah Al-Waqf dalam bahasa Arab mencerminkan makna menahan harta agar diwakafkan tanpa boleh dipindah tangankan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wakaf merujuk pada benda bergerak maupun tidak bergerak yang diberikan secara ikhlas untuk kepentingan umum, baik sebagai hadiah maupun pemberian yang bersifat suci.

Menurut buku Panduan Muslim Sehari-hari karya Hamdan Rasyid, wakaf memiliki status hukum sunnah muakkad, yaitu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Wakaf dapat dilakukan oleh seseorang yang memiliki harta yang sah untuk diwakafkan, baik dengan perbuatan, perkataan, maupun melalui tulisan.

ADVERTISEMENT

Keutamaan Wakaf di Malam Lailatul Qadar

Dalam buku Sukses Berburu Lailatul Qadar, Muhammad Adam Hussein menjelaskan bahwa pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk lebih meningkatkan ibadah kepada Allah SWT, salah satunya dengan bersedekah dan mengeluarkan wakaf.

Lebih lanjut dijelaskan dalam buku tersebut, malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan yang dapat melipatgandakan pahala dari Allah SWT. Oleh karena itu, wakaf yang dilakukan pada malam tersebut akan memperoleh balasan pahala yang berlipat ganda.

Selain itu, wakaf sendiri memang merupakan amalan mulia yang mengandung keutamaan yang besar. Menukil buku Panduan Muslim Sehari-hari dan laman Dompet Dhuafa, berikut ini adalah keutamaan ibadah wakaf.

1. Pahala Jariyah yang Tak Pernah Terputus

Seseorang yang berwakaf akan menerima pahala yang terus mengalir selama wakaf tersebut masih memberikan manfaat bagi orang lain. Dalam Surah Al-Hadid ayat 7, Allah SWT berfirman:

اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَاَنْفِقُوْا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُّسْتَخْلَفِيْنَ فِيْهِۗ فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَاَنْفَقُوْا لَهُمْ اَجْرٌ كَبِيْرٌ ۝٧

Artinya: "Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar."

Rasulullah SAW juga bersabda,

"Jika manusia telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga hal, yaitu: sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang senantiasa mendoakan kedua orangtua- nya." (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasa'i)

Ini adalah sedekah jariyah yang menjadi investasi akhirat yang pahalanya terus mengalir selagi manfaatnya dirasakan umat. Apalagi jika dilakukan di malam Lailatul Qadar, saat kebaikan dilipatgandakan bak malam seribu bulan.

2. Menambah Timbangan Kebaikan

Segala sesuatu yang diwakafkan oleh wakif (orang yang mewakafkan) akan menjadi timbangan kebaikan baginya di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang mewakafkan kudanya di jalan Allah karena keimanan kepadanya dan membenarkan janji-Nya, niscaya laparnya, hausnya, kotoran dan kencing kuda tersebut akan menjadi timbangan kebaikan orang tersebut di hari kiamat." (HR. Al-Bukhari)

Dalam riwayat Ibnu Abbas RA, beliau mengatakan bahwa Rasulullah SAW menjadi lebih dermawan saat bulan Ramadan.

"Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi pada Ramadan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al-Qur'an. Dan, kedermawanan Rasulullah SAW melebihi angin yang berembus." (HR Bukhari no. 6)

3. Mendapat Balasan Surga

Allah SWT menjanjikan surga bagi para pewakaf harta. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Utsman bin Affan, Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang membeli sumur Ruma' (dan mewakafkan manfaatnya untuk semua orang), maka baginya surga." (HR. Al-Bukhari).

Dalam hadits lain juga disebutkan sebagai berikut:

"Barang siapa membangun masjid karena Allah (meskipun hanya) sebesar sarang burung atau yang lebih kecil darinya. Niscaya alloh akan membangunkan untuknya rumah di surga," (HR Ibnu Majah (I/244 No. 738) Al-Baihaqi, Al Bazzar dan Ibnu Hibban).

4. Ketenangan Hati

Wakaf membawa ketenangan jiwa. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 274:

اَلَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً فَلَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ۝٢٧٤

Artinya: "Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."

Dari penjelasan tersebut, keutamaan wakaf seperti pahala yang terus mengalir, timbangan kebaikan di akhirat, serta ketenangan hati, akan semakin besar jika dilakukan pada malam Lailatul Qadar. Karena malam ini penuh dengan keberkahan dan kemuliaan di mana setiap amal kebaikan yang dilakukan, termasuk wakaf, akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.

5. Pahala Berlipat Ganda Hingga 700 Kali Lipat

Janji Allah merupakan hal pasti. Allah menjanjikan pahala berlipat ganda hingga 700 kali lipat untuk setiap ibadah di bulan Ramadan, termasuk wakaf. Nafkah yang dikeluarkan seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh benih dan setiap benih mengandung 100 biji.

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir tumbuh seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki, Dan Allah Maha Kuasa (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui (Qs Al-Baqarah 261).

Wallahu a'lam.




(hnh/inf)
Berburu Keutamaan Lailatul Qadar

Berburu Keutamaan Lailatul Qadar

73 konten
Keistimewaan Ramadan juga terletak pada malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. Itulah malam Lailatul Qadar. Malam ini disebut jatuh pada salah satu malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan.

Hide Ads