AI untuk Pendidikan, Bagaimana Mekanismenya?

ADVERTISEMENT

Kolom Edu

AI untuk Pendidikan, Bagaimana Mekanismenya?

Munawir Aziz - detikEdu
Rabu, 26 Mar 2025 15:00 WIB
Munawir Aziz, Penerima beasiswa AIFIS untuk studi dan riset di Amerika Serikat; Sekretaris PCI Nahdlatul Ulama United Kingdom (2020-2023)
Foto: (Dokumentasi pribadi Munawir Aziz)
Jakarta -

Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang demikian massif telah memberi dampak besar di pelbagai lini kehidupan. Hampir semua sektor terdampak oleh inovasi AI dan teknologi digital yang demikian sangat cepat, perubahan di wilayah geopolitik dan geo-ekonomi juga tidak lepas dari inovasi teknologi di pelbagai belahan dunia. Raksasa-raksasa ekonomi serta kerajaan bisnis bertumbangan, digantikan dengan pemain-pemain baru dengan pola bisnis yang berbeda.

Di sisi politik dan interaksi internasional, perkembangan AI juga memberi dampak bagaimana pemimpin negara saling bernegosiasi untuk mencapai kepentingannya. Pertarungan opini publik, kontestasi ekonomi sekaligus negosiasi politik di level internasonal juga terdampak oleh perkembangan AI. Belum lagi di sektor industri pertambangan, supply chain serta juga kesehatan.

Jumlah pengguna AI di Indonesia tumbuh pesat dalam dua tahun terakhir. Menurut data Statista, jumlah pengguna AI di negeri ini sebesar 1,3 juta pada 2024, serta berpotensi tumbuh hingga 3,3 juta pada tahun 2025 ini. Inovasi AI juga membuka peluang ekonomi yang tinggi, hingga mencapai US$ 2,4 miliar. Hingga Juli 2024 lalu, Indonesia sudah menghimpun investasi terkait AI senilai US $1,9 miliar dari sejumlah perusahan teknologi internasional. Sedangkan, pada market internasional, nilai pasar kecerdasan buatan mencapai US$ 184 miliar pada 2024. Jumlah ini meningkat signifikan mencapai US $1,9 miliar dari periode sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di bidang pendidikan, AI memberi dampak besar untuk merombak skema pembelajaran menjadi lebih efisien dan terarah. Lalu, bagaimana dampak AI untuk kebijakan pendidikan di Indonesia? Bagaimana menyelaraskan inovasi AI untuk merancang masa depan pendidikan di negeri ini?

AI punya peran penting dalam mendorong peningkatan efisiensi pendidikan. Di antaranya dengan otomatisasi tugas-tugas administratif serta analisa data, yang memungkinan pendidik, dosen serta pengajar di berbagai level pendidikan bisa fokus untuk fungsi pembelajaran. Secara teknis, AI dapat dirancang untuk membantu penilaian serta evaluasi sehingga pengajar bisa terfokus pada strategi pembelajaran yang menarik, atraktif serta memberi kesan mendalam. Waktu luang yang tersedia karena proses yang lebih efisien dapat digunakan para pendidik untuk meningkatkan kapasitas personal, membaca buku-buku atau jurnal terbaru serta merefleksikan pembelajaran untuk menyiapkan inovasi terbaik. Dengan demikian, secara perlahan mutu pendidikan akan meningkat.

ADVERTISEMENT

Selain itu, teknologi AI juga bisa diarahkan untuk menyiapkan pendidikan yang lebih inklusif, yang mengatasi persoalan-persoalan terkait akses pembelajaran bagi warga yang berkebutuhan khusus. Dengan teknologi AI, sistem pembelajaran bisa dirancang dengan memudahkan pelajar yang memiliki keterbasan fisik, dengan berbagai inovasinya. AI bisa menembus batas-batasan yang sebelumnya tidak mungkin, misal terkait teknologi alih suara menjadi teks, cara menjawab soal, pembuatan presentasi yang lebih mudah, penyiapan video pembelajaran, serta berbagai inovasi pembelajaran lain.

Dengan teknologi AI, keterbatasan geografis atau lokasi bisa dipangkas. Kendala terkait jarak atau lokasi interaksi antara guru dan siswa, bisa dijembatani dengan LSM (Learning System Management) serta MOOC (Massive Open Online Course) yang bisa dirancang dengan menginjeksi teknologi AI di sistem yang disiapkan. Dengan demikian, terbuka pola pembelajaran yang memang efisien, inklusif dan memudahkan semua pihak, tanpa mengurangi kualitas pembelajaran.

Selain itu, AI juga bisa dirancang untuk mempermudah pola pembelajaran sekaligus meningkatkan mutu pendidikan. Di antaranya, dengan menyiapkan pembelajaran yang dipersonalisasi. Teknologi AI bisa digunakan untuk memudahkan sistem dengan menyesuaikan materi pembelajaran berbasis kemampuan dan kebutuhan individu. Di sisi lain, teknologi AI semisal chatbot dan tutor virtual juga bisa dimanfaatkan untuk membantu siswa meningkatkan pemahaman sekaligus mendapat jawaban yang cepat dan bimbingan tambahan di luar jam pembelajaran di sekolah.

Tantangan Implementasi

Implementasi AI untuk pendidikan memang tidak bisa dihindarkan. Kita tidak bisa membendung arus besar perkembangan teknologi yang menjadi tren dunia, justru kita perlu menyiapkan skill untuk berselancar di perubahan dinamis ini. Para pengajar yang cenderung menghindari AI, tentu perlu diajak diskusi untuk mengakses pemahaman yang lebih mendalam, untuk menghitung benefit dan resikonya.

Meski demikian, perlu melihat risiko-risiko yang menghadang dalam penerapan AI untuk pendidikan agar bisa memetakan mitigasi resikonya. Di antara tantangan yang menghadang, yakni di antaranya terkait kesenjangan digital, bahwa tidak semua siswa memiliki akses ke teknologi canggih, yang dapat memperburuk ketimpangan pendidikan. Persoalan infrastruktur teknologi, data sekaligus yang paling mendasar terkait dengan pemerataan internet serta listrik, masih masih menjadi kendala di berbagai kawasan di negeri ini.

Selain itu, terkait etika dan keamanan data juga perlu menjadi perhatian. Penggunaan AI dalam pendidikan harus mempertimbangkan perlindungan data siswa dan transparansi algoritma yang disiapkan oleh sistem. Jangan sampai, data-data yang ada dalam database pendidikan kita menjadi tidak aman. Istilahnya, jangan sampai inovasi AI menerkam keamanan data sekaligus kedaulatan digital negeri ini.

Pada konteks lain, ketergantungan berlebihan terhadap AI dapat menjadi kelamahan. AI hanyalah alat, bukan tujuan dari proses belajar. Hanya mengandalkan AI tanpa memperkuat peran serta kompetensi guru dapat mengurangi aspek sosial dan emosional dalam pembelajaran.

Inovasi AI untuk Masa Depan Pendidikan

Di Indonesia, AI bisa menjadi titik ungkit untuk meningkatkan mutu pendidikan negeri ini. Teknologi AI bisa mendukung kebijakan efisiensi pendidikan, dengan menyiapkan skema otomatisasi untuk pelayanan administrasi, pelaporan serta penilaian, sehingga membantu pengajar dan dosen. AI juga bisa diterapkan sebagai basis skill bagi siswa-siswa di sekolah, serta menjadi pendekatan untuk mahasiswa dalam pembelajaran maupun riset.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Abdul Mu'ti berencana menerapkan AI dan coding dalam kurikulum pendidikan Indonesia. AI dan coding akan diajarkan sebagai mata pelajaran pilihan, pada kelas 4 hingga 6 SD. Hal ini tentu sebagai kebijakan transformatif yang perlu dikawal sekaligus dikuatkan dengan kolaborasi lintas pihak dan Kementerian. Kemendikdasmen juga merancang rekrutmen tenaga baru atau bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang selama ini menyelenggarakan pelatihan AI dan coding. Kebijakan ini didasarkan pada perkembangan zaman sekaligus kebutuhan untuk menyiapkan generasi Indonesia yang ahli di teknologi, machine learning, AI sekaligus skill-skill digital yang memberi benefit pada masa depan.

AI akan menjadikan masa depan pendidikan menjadi lebih cerah, sekaligus berdampak positif bagi masa depan sumber daya manusia negeri ini. UNESCO Learning Week pada 2024 lalu, memberi pesan jelas bahwa AI memiliki potensi yang luar biasa untuk mengubah pendidikan secara fundamental, namun harus diimbangi dengan prinsip etika yang solid, kolaborasi lintas sektor sekaligus visi inklusif untuk pembelajaran.

Pemerintah perlu menyiapkan skema adaptasi kurikulum dan skema pembelajaran yang memungkinkan AI sebagai tools, bukan sebagai tujuan. AI bisa memudahkan pembelajaran, bukan sebatas sebagai cara menjawab persoalan. Membangun mind-set ini sangat penting, agar guru, pelajar, sekaligus decision maker di bidang pendidikan juga memahami inovasi teknologi yang bisa diselaraskan dengan masa depan pendidikan negeri ini.

*) Munawir Aziz
Penerima beasiswa AIFIS untuk studi dan riset di Amerika Serikat; Sekretaris PCI Nahdlatul Ulama United Kingdom (2020-2023)




(nwk/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads