- Bacaan Sholat Subuh Rakaat 1 1. Niat 2. Takbiratul Ihram 3. Doa Iftitah 4. Surat Al-Fatihah 5. Surat Pendek 6. Doa Rukuk 7. Doa Itidal 8. Doa Sujud 9. Doa Duduk di Antara Dua Sujud 10. Doa Sujud yang Kedua
- Bacaan Sholat Subuh Rakaat 2 1. Surat Al-Fatihah 2. Surat Pendek 3. Doa Rukuk 4. Doa Itidal 5. Doa Qunut 6. Doa Sujud 7. Doa Duduk di Antara Dua Sujud 8. Doa Sujud yang Kedua 9. Doa Tahiyat Akhir 10. Salam
Subuh merupakan salah satu dari sholat wajib yang kita laksanakan pertama kali dalam sehari semalam. Jumlah rakaatnya juga paling sedikit, yaitu dua. Meski begitu, kita tidak boleh menyepelekan dan wajib hukumnya untuk memahami bacaan sholat subuh rakaat 1 dan 2.
Dirangkum dari buku Berkah Sholat Subuh Berjamaah tulisan Ust Fahrur Mu'is, batas waktu sholat subuh dimulai sejak terbit fajar (fajar shodiq) hingga terbit matahari. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah yang menyebutkan bahwa waktu sholat subuh adalah dari terbit fajar hingga matahari terbit. Siapa yang melaksanakan sholat subuh sebelum matahari terbit, maka ia telah dianggap sholat subuh, meskipun hanya sebagai penggugur kewajiban.
Sholat subuh harus dilaksanakan pada awal waktunya, dan sangat dianjurkan untuk tidak menunda hingga mendekati waktu terakhir. Bagi orang yang tidak memiliki udzur (seperti pingsan atau lupa), menunda sholat subuh hingga hampir habis waktunya dilarang. Bagi yang memiliki udzur, mereka harus melaksanakan sholat subuh segera setelah sadar atau ingat. Orang yang sengaja meninggalkan sholat subuh tanpa alasan yang dibenarkan, maka dia harus bertobat karena telah melakukan dosa besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mari kita pelajari bacaan sholat subuh yang dihimpun dari buku Panduan Sholat Lengkap tulisan Sa'id bin Ali bin Wahaf Al-Qahthani, Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi oleh Imam An-Nawawi, serta Panduan Sholat Lengkap & Juz 'Amma oleh Ahmad Najibuddin berikut ini!
Bacaan Sholat Subuh Rakaat 1
1. Niat
أصلي فرضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (إِمَامًا / مَأْمُوْمًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli fardhash shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an (imaaman/makmuuman) lillaahi Ta'aala.
Artinya: "Saya niat sholat subuh dua rakaat menghadap kiblat (sebagai imam/makmum) karena Allah Ta'ala."
2. Takbiratul Ihram
Setelah niat, kemudian takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan takbir.
الله اكى
Allahu Akbar
Artinya: "Allah Mahabesar"
3. Doa Iftitah
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا. إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ. إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ.
Allahu akbar kabīrā, walhamdulillāhi katsīrā, wa subḥānallāhi bukrataw wa aṣīlā. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatḥarassamāwāti wal-arḍa ḥanīfam muslimā, wa mā ana minal musyrikīn. Inna sholatī wa nusukī wa maḥyāya wa mamātī lillāhi rabbil 'ālamīn. Lā syarīka lahū, wa bidzālika umirtu, wa anā minal muslimīn.
Artinya: "Mahabesar Allah. Segala puji bagi Allah, siang dan sore. Saya hadapkan wajah saya kepada Zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan hanif dan berserah diri. Dan saya bukanlah termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholat saya, ibadah saya, hidup dan mati saya adalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu-Nya, dan dengan itu saya diperintahkan. Saya termasuk orang-orang yang muslim."
4. Surat Al-Fatihah
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعٰلَمِينَ ١ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ ٢ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّينِ ٣ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ٤ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ٥ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّينَ ٦
Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn. Ihdināṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍūbi 'alaihim walāḍ-ḍāllīn.
Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
5. Surat Pendek
Sesuai dengan riwayat Bukhari, Rasulullah kerap membaca surat As-Sajdah di dalam rakaat pertama sholat subuh, khususnya di hari Jumat. Berikut ini adalah bacaannya.
الۤمّۤۗ ١
alif lâm mîm
Alif Lām Mīm.
تَنْزِيْلُ الْكِتٰبِ لَا رَيْبَ فِيْهِ مِنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَۗ ٢
tanzîlul-kitâbi lâ raiba fîhi mir rabbil-'âlamîn
Turunnya Al-Qur'an yang tidak ada keraguan di dalamnya berasal dari Tuhan semesta alam.
اَمْ يَقُوْلُوْنَ افْتَرٰىهُۚ بَلْ هُوَ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اَتٰىهُمْ مِّنْ نَّذِيْرٍ مِّنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُوْنَ ٣
am yaqûlûnaftarâh, bal huwal-ḫaqqu mir rabbika litundzira qaumam mâ atâhum min nadzîrim ming qablika la'allahum yahtadûn
Akan tetapi, mengapa mereka (orang kafir) mengatakan, "Dia (Nabi Muhammad) telah mengada-adakannya." Sebaliknya, Al-Qur'an itulah kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu agar engkau memberi peringatan kepada kaum yang sama sekali belum pernah didatangi seorang pemberi peringatan sebelum engkau. (Demikian ini) agar mereka mendapat petunjuk.
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ مَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا شَفِيْعٍۗ اَفَلَا تَتَذَكَّرُوْنَ ٤
allâhulladzî khalaqas-samâwâti wal-ardla wa mâ bainahumâ fî sittati ayyâmin tsummastawâ 'alal-'arsy, mâ lakum min dûnihî miw waliyyiw wa lâ syafî', a fa lâ tatadzakkarûn
Allah adalah Zat yang menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia berkuasa atas 'Arasy. Bagimu tidak ada seorang pun pelindung dan pemberi syafaat selain Dia. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan?
يُدَبِّرُ الْاَمْرَ مِنَ السَّمَاۤءِ اِلَى الْاَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ اِلَيْهِ فِيْ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهٗٓ اَلْفَ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّوْنَ ٥
yudabbirul-amra minas-samâ'i ilal-ardli tsumma ya'ruju ilaihi fî yauming kâna miqdâruhû alfa sanatim mimmâ ta'uddûn
Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (segala urusan) itu naik kepada-Nya pada hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.
ذٰلِكَ عٰلِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُۙ ٦
dzâlika 'âlimul-ghaibi wasy-syahâdatil-'azîzur-raḫîm
Itu adalah (Tuhan) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.
الَّذِيْٓ اَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهٗ وَبَدَاَ خَلْقَ الْاِنْسَانِ مِنْ طِيْنٍ ٧
alladzî aḫsana kulla syai'in khalaqahû wa bada'a khalqal-insâni min thîn
(Dia juga) yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan memulai penciptaan manusia dari tanah.
ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهٗ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ مَّاۤءٍ مَّهِيْنٍۚ ٨
tsumma ja'ala naslahû min sulâlatim mim mâ'im mahîn
Kemudian, Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani).
ثُمَّ سَوّٰىهُ وَنَفَخَ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِهٖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ ٩
tsumma sawwâhu wa nafakha fîhi mir rûḫihî wa ja'ala lakumus-sam'a wal-abshâra wal-af'idah, qalîlam mâ tasykurûn
Kemudian, Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)-nya. Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati nurani untukmu. Sedikit sekali kamu bersyukur.
وَقَالُوْٓا ءَاِذَا ضَلَلْنَا فِى الْاَرْضِ ءَاِنَّا لَفِيْ خَلْقٍ جَدِيْدٍ ەۗ بَلْ هُمْ بِلِقَاۤءِ رَبِّهِمْ كٰفِرُوْنَ ١٠
wa qâlû a idzâ dlalalnâ fil-ardli a innâ lafî khalqin jadîd, bal hum biliqâ'i rabbihim kâfirûn
Mereka berkata, "Apakah apabila kami telah lenyap (hancur) di dalam tanah, kami akan (kembali) dalam ciptaan yang baru?" Bahkan (bukan hanya itu), mereka pun mengingkari pertemuan dengan Tuhannya.
۞ قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَࣖ ١١
qul yatawaffâkum malakul-mautilladzî wukkila bikum tsumma ilâ rabbikum turja'ûn
Katakanlah, "Malaikat maut yang diserahi (tugas) untuk (mencabut nyawa)-mu akan mematikanmu, kemudian kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan."
وَلَوْ تَرٰىٓ اِذِ الْمُجْرِمُوْنَ نَاكِسُوْا رُءُوْسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۗ رَبَّنَآ اَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا اِنَّا مُوْقِنُوْنَ ١٢
walau tarâ idzil-mujrimûna nâkisû ru'ûsihim 'inda rabbihim, rabbanâ absharnâ wa sami'nâ farji'nâ na'mal shâliḫan innâ mûqinûn
Jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (kamu akan melihat sesuatu yang sangat luar biasa dan mereka berkata,) "Ya Tuhan kami, kami telah melihat (hari Kiamat yang kami ingkari) dan mendengar (dari-Mu kebenaran ucapan rasul-rasul-Mu). Maka, kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan beramal saleh. Sesungguhnya kami (sekarang) adalah orang-orang yang yakin (akan adanya hari Kiamat)."
وَلَوْ شِئْنَا لَاٰتَيْنَا كُلَّ نَفْسٍ هُدٰىهَا وَلٰكِنْ حَقَّ الْقَوْلُ مِنِّيْ لَاَمْلَـَٔنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ ١٣
walau syi'nâ la'âtainâ kulla nafsin hudâhâ wa lâkin ḫaqqal-qaulu minnî la'amla'anna jahannama minal-jinnati wan-nâsi ajma'în
Seandainya Kami menghendaki, niscaya Kami menganugerahkan kepada setiap jiwa petunjuk (bagi)-nya, tetapi telah berlaku ketetapan dari-Ku (bahwa) sungguh Aku pasti akan memenuhi (neraka) Jahanam dengan jin dan manusia bersama-sama.
فَذُوْقُوْا بِمَا نَسِيْتُمْ لِقَاۤءَ يَوْمِكُمْ هٰذَاۚ اِنَّا نَسِيْنٰكُمْ وَذُوْقُوْا عَذَابَ الْخُلْدِ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ١٤
fa dzûqû bimâ nasîtum liqâ'a yaumikum hâdzâ, innâ nasînâkum wa dzûqû 'adzâbal-khuldi bimâ kuntum ta'malûn
Rasakanlah olehmu (azab ini) karena kamu melalaikan pertemuan dengan harimu ini (hari Kiamat). Sesungguhnya Kami pun melalaikanmu. Rasakanlah azab yang kekal karena apa yang selalu kamu kerjakan!"
اِنَّمَا يُؤْمِنُ بِاٰيٰتِنَا الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِّرُوْا بِهَا خَرُّوْا سُجَّدًا وَّسَبَّحُوْا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ ۩ ١٥
innamâ yu'minu bi'âyâtinalladzîna idzâ dzukkirû bihâ kharrû sujjadaw wa sabbaḫû biḫamdi rabbihim wa hum lâ yastakbirûn
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, hanyalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengannya (ayat-ayat Kami), mereka menyungkur (dalam keadaan) sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya dan mereka pun tidak menyombongkan diri.
تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًاۖ وَّمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ١٦
tatajâfâ junûbuhum 'anil-madlâji'i yad'ûna rabbahum khaufaw wa thama'aw wa mimmâ razaqnâhum yunfiqûn
Lambung (tubuh) mereka jauh dari tempat tidur (untuk salat malam) seraya berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut (akan siksa-Nya) dan penuh harap (akan rahmat-Nya) dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّآ اُخْفِيَ لَهُمْ مِّنْ قُرَّةِ اَعْيُنٍۚ جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ١٧
fa lâ ta'lamu nafsum mâ ukhfiya lahum ming qurrati a'yun, jazâ'am bimâ kânû ya'malûn
Tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka berupa (macam-macam nikmat) yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang selalu mereka kerjakan.
اَفَمَنْ كَانَ مُؤْمِنًا كَمَنْ كَانَ فَاسِقًاۗ لَا يَسْتَوٗنَ ١٨
a fa mang kâna mu'minang kamang kâna fâsiqâ, lâ yastawûn
Apakah orang mukmin sama dengan orang fasik (kafir)? (Pastilah) mereka tidak sama.
اَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ جَنّٰتُ الْمَأْوٰىۖ نُزُلًا ۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ١٩
ammalladzîna âmanû wa 'amilush-shâliḫâti fa lahum jannâtul-ma'wâ nuzulam bimâ kânû ya'malûn
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka akan mendapat surga-surga (sebagai) tempat kediaman sebagai balasan atas apa yang selalu mereka kerjakan.
وَاَمَّا الَّذِيْنَ فَسَقُوْا فَمَأْوٰىهُمُ النَّارُ كُلَّمَآ اَرَادُوْٓا اَنْ يَّخْرُجُوْا مِنْهَآ اُعِيْدُوْا فِيْهَا وَقِيْلَ لَهُمْ ذُوْقُوْا عَذَابَ النَّارِ الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَ ٢٠
wa ammalladzîna fasaqû fa ma'wâhumun-nâru kullamâ arâdû ay yakhrujû min-hâ u'îdû fîhâ wa qîla lahum dzûqû 'adzâban-nârilladzî kuntum bihî tukadzdzibûn
Adapun orang-orang yang fasik (kafir), tempat kediaman mereka adalah neraka. Setiap kali mereka hendak keluar darinya, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka, "Rasakanlah azab neraka yang dahulu selalu kamu dustakan."
وَلَنُذِيْقَنَّهُمْ مِّنَ الْعَذَابِ الْاَدْنٰى دُوْنَ الْعَذَابِ الْاَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ ٢١
wa lanudzîqannahum minal-'adzâbil-adnâ dûnal-'adzâbil-akbari la'allahum yarji'ûn
Kami pasti akan menimpakan kepada mereka sebagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat) agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِاٰيٰتِ رَبِّهٖ ثُمَّ اَعْرَضَ عَنْهَاۗ اِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِيْنَ مُنْتَقِمُوْنَࣖ ٢٢
wa man adhlamu mim man dzukkira bi'âyâti rabbihî tsumma a'radla 'an-hâ, innâ minal-mujrimîna muntaqimûn
Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian dia berpaling darinya? Sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepada para pendosa.
وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ فَلَا تَكُنْ فِيْ مِرْيَةٍ مِّنْ لِّقَاۤىِٕهٖ وَجَعَلْنٰهُ هُدًى لِّبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ ٢٣
wa laqad âtainâ mûsal-kitâba fa lâ takun fî miryatim mil liqâ'ihî wa ja'alnâhu hudal libanî isrâ'îl
Sungguh, Kami benar-benar telah menganugerahkan Kitab (Taurat) kepada Musa. Maka, janganlah engkau (Nabi Muhammad) ragu-ragu menerimanya (Al-Qur'an) dan Kami menjadikan Kitab (Taurat) itu sebagai petunjuk bagi Bani Israil.
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ اَىِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوْاۗ وَكَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يُوْقِنُوْنَ ٢٤
wa ja'alnâ min-hum a'immatay yahdûna bi'amrinâ lammâ shabarû, wa kânû bi'âyâtinâ yûqinûn
Kami menjadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka bersabar. Mereka selalu meyakini ayat-ayat Kami.
اِنَّ رَبَّكَ هُوَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ فِيْمَا كَانُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ ٢٥
inna rabbaka huwa yafshilu bainahum yaumal-qiyâmati fîmâ kânû fîhi yakhtalifûn
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang memutuskan di antara mereka pada hari Kiamat apa yang dahulu selalu mereka perselisihkan.
اَوَلَمْ يَهْدِ لَهُمْ كَمْ اَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنَ الْقُرُوْنِ يَمْشُوْنَ فِيْ مَسٰكِنِهِمْۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍۗ اَفَلَا يَسْمَعُوْنَ ٢٦
a wa lam yahdi lahum kam ahlaknâ ming qablihim minal-qurûni yamsyûna fî masâkinihim, inna fî dzâlika la'âyât, a fa lâ yasma'ûn
Tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka (kaum kafir Makkah), betapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah). Apakah mereka tidak mendengarkan (memperhatikan)?
اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا نَسُوْقُ الْمَاۤءَ اِلَى الْاَرْضِ الْجُرُزِ فَنُخْرِجُ بِهٖ زَرْعًا تَأْكُلُ مِنْهُ اَنْعَامُهُمْ وَاَنْفُسُهُمْۗ اَفَلَا يُبْصِرُوْنَ ٢٧
a wa lam yarau annâ nasûqul-mâ'a ilal-ardlil-juruzi fa nukhriju bihî zar'an ta'kulu min-hu an'âmuhum wa anfusuhum, a fa lâ yubshirûn
Tidakkah mereka memperhatikan bahwa Kami mengarahkan (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami menumbuhkan dengannya (air hujan) tanam-tanaman, sehingga hewan-hewan ternak mereka dan mereka sendiri dapat makan darinya. Maka, mengapa mereka tidak memperhatikan?
وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْفَتْحُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ٢٨
wa yaqûlûna matâ hâdzal-fat-ḫu ing kuntum shâdiqîn
Mereka bertanya, "Kapankah kemenangan itu (datang) jika engkau orang yang benar?"
قُلْ يَوْمَ الْفَتْحِ لَا يَنْفَعُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِيْمَانُهُمْ وَلَا هُمْ يُنْظَرُوْنَ ٢٩
qul yaumal-fat-ḫi lâ yanfa'ulladzîna kafarû îmânuhum wa lâ hum yundharûn
Katakanlah, "Pada hari kemenangan itu tidak berguna lagi bagi orang-orang kafir keimanan mereka dan mereka tidak diberi penangguhan."
فَاَعْرِضْ عَنْهُمْ وَانْتَظِرْ اِنَّهُمْ مُّنْتَظِرُوْنَࣖ ٣٠
fa a'ridl 'an-hum wantadhir innahum muntadhirûn
Maka, berpalinglah dari mereka dan tunggulah! Sesungguhnya mereka (juga) menunggu.
Meskipun begitu, membaca surat As-Sajdah bukan sebuah kewajiban. Kita juga bisa membaca surat lainnya seperti Al-Waqiah, Al-Falaq, An-Nas, Ath-Thuur, maupun Al-Zalzalah.
6. Doa Rukuk
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ (3x)
Subḥāna rabbiyal 'aẓīmi wa biḥamdih
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."
7. Doa Itidal
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allāhu liman ḥamidah
Artinya: "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."
Kemudian membaca:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbana lakal-ḥamdu mil-us-samāwāti wamil-ul-arḍi wamil-u mā shi'ta min shai'in ba'd
Artinya: "Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit, sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki setelah itu."
8. Doa Sujud
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ (3x)
Subḥāna rabbiyal a'lā wa biḥamdih
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."
9. Doa Duduk di Antara Dua Sujud
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي
rabbi-ghfir lī warḥamnī wajburnī warfa'nī warzuqnī wahdinī wa'āfinī wa'fu 'annī
"Wahai Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupkanlah kebutuhanku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, tunjukilah aku, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."
10. Doa Sujud yang Kedua
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ (3x)
Subḥāna rabbiyal a'lā wa biḥamdih
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."
Bacaan Sholat Subuh Rakaat 2
1. Surat Al-Fatihah
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعٰلَمِينَ ١ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ ٢ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّينِ ٣ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ٤ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ٥ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّينَ ٦
Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn. Ihdināṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍūbi 'alaihim walāḍ-ḍāllīn.
Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
2. Surat Pendek
Masih berdasarkan riwayat Bukhari, di rakaat kedua sholat subuh, Rasulullah kerap membaca surat Al-Insan, khsusunya di hari Jumat. Berikut bacaannya.
هَلْ اَتٰى عَلَى الْاِنْسَانِ حِيْنٌ مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْـًٔا مَّذْكُوْرًا ١
hal atâ 'alal-insâni ḫînum minad-dahri lam yakun syai'am madzkûrâ
Bukankah telah datang kepada manusia suatu waktu dari masa yang ia belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍۖ نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيْعًا ۢ بَصِيْرًا ٢
innâ khalaqnal-insâna min nuthfatin amsyâjin nabtalîhi fa ja'alnâhu samî'an bashîrâ
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur. Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan) sehingga menjadikannya dapat mendengar dan melihat.
اِنَّا هَدَيْنٰهُ السَّبِيْلَ اِمَّا شَاكِرًا وَّاِمَّا كَفُوْرًا ٣
innâ hadainâhus-sabîla immâ syâkiraw wa immâ kafûrâ
Sesungguhnya Kami telah menunjukkan kepadanya jalan (yang lurus); ada yang bersyukur dan ada pula yang sangat kufur.
اِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلْكٰفِرِيْنَ سَلٰسِلَا۟ وَاَغْلٰلًا وَّسَعِيْرًا ٤
innâ a'tadnâ lil-kâfirîna salâsila wa aghlâlaw wa sa'îrâ
Sesungguhnya Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu, dan api (neraka) Sa'ir (yang menyala-nyala).
اِنَّ الْاَبْرَارَ يَشْرَبُوْنَ مِنْ كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُوْرًاۚ ٥
innal-abrâra yasyrabûna ming ka'sing kâna mizâjuhâ kâfûrâ
Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum (khamar) dari gelas yang campurannya air kafur,
عَيْنًا يَّشْرَبُ بِهَا عِبَادُ اللّٰهِ يُفَجِّرُوْنَهَا تَفْجِيْرًا ٦
'ainay yasyrabu bihâ 'ibâdullâhi yufajjirûnahâ tafjîrâ
(yaitu) mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan dapat mereka pancarkan dengan mudah.
يُوْفُوْنَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُوْنَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهٗ مُسْتَطِيْرًا ٧
yûfûna bin-nadzri wa yakhâfûna yaumang kâna syarruhû mustathîrâ
Mereka memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.
وَيُطْعِمُوْنَ الطَّعَامَ عَلٰى حُبِّهٖ مِسْكِيْنًا وَّيَتِيْمًا وَّاَسِيْرًا ٨
wa yuth'imûnath-tha'âma 'alâ ḫubbihî miskînaw wa yatîmaw wa asîrâ
Mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan tawanan.
اِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللّٰهِ لَا نُرِيْدُ مِنْكُمْ جَزَاۤءً وَّلَا شُكُوْرًا ٩
innamâ nuth'imukum liwaj-hillâhi lâ nurîdu mingkum jazâ'aw wa lâ syukûrâ
(Mereka berkata,) "Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanya demi rida Allah. Kami tidak mengharap balasan dan terima kasih darimu.
اِنَّا نَخَافُ مِنْ رَّبِّنَا يَوْمًا عَبُوْسًا قَمْطَرِيْرًا ١٠
innâ nakhâfu mir rabbinâ yauman 'abûsang qamtharîrâ
Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari (ketika) orang-orang berwajah masam penuh kesulitan."
فَوَقٰىهُمُ اللّٰهُ شَرَّ ذٰلِكَ الْيَوْمِ وَلَقّٰىهُمْ نَضْرَةً وَّسُرُوْرًاۚ ١١
fa waqâhumullâhu syarra dzâlikal-yaumi wa laqqâhum nadlrataw wa surûrâ
Maka, Allah melindungi mereka dari keburukan hari itu dan memberikan keceriaan dan kegembiraan kepada mereka.
وَجَزٰىهُمْ بِمَا صَبَرُوْا جَنَّةً وَّحَرِيْرًاۙ ١٢
wa jazâhum bimâ shabarû jannataw wa ḫarîrâ
Dia memberikan balasan kepada mereka atas kesabarannya (berupa) surga dan (pakaian) sutra.
مُّتَّكِـِٕيْنَ فِيْهَا عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِۚ لَا يَرَوْنَ فِيْهَا شَمْسًا وَّلَا زَمْهَرِيْرًاۚ ١٣
muttaki'îna fîhâ 'alal-arâ'ik, lâ yarauna fîhâ syamsaw wa lâ zamharîrâ
Di dalamnya mereka duduk bersandar di atas dipan. Di sana mereka tidak merasakan terik matahari dan dingin yang menusuk.
وَدَانِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلٰلُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوْفُهَا تَذْلِيْلًا ١٤
wa dâniyatan 'alaihim dhilâluhâ wa dzullilat quthûfuhâ tadzlîlâ
Naungan (pepohonan)-nya dekat di atas mereka dan sangat dimudahkan untuk memetik (buah)-nya.
وَيُطَافُ عَلَيْهِمْ بِاٰنِيَةٍ مِّنْ فِضَّةٍ وَّاَكْوَابٍ كَانَتْ قَوَارِيْرَا۠ ١٥
wa yuthâfu 'alaihim bi'âniyatim min fidldlatiw wa akwâbing kânat qawârîrâ
Diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan gelas-gelas yang sangat bening (kacanya),
قَوَارِيْرَا۟ مِنْ فِضَّةٍ قَدَّرُوْهَا تَقْدِيْرًا ١٦
qawârîra min fidldlating qaddarûhâ taqdîrâ
kaca yang sangat bening terbuat dari perak. Mereka menentukan ukuran sesuai (dengan kehendak mereka).
وَيُسْقَوْنَ فِيْهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيْلًاۚ ١٧
wa yusqauna fîhâ ka'sang kâna mizâjuhâ zanjabîlâ
Di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe
عَيْنًا فِيْهَا تُسَمّٰى سَلْسَبِيْلًا ١٨
'ainan fîhâ tusammâ salsabîlâ
(yang didatangkan dari) sebuah mata air (di surga) yang dinamakan Salsabil.
۞ وَيَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَۚ اِذَا رَاَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَّنْثُوْرًا ١٩
wa yathûfu 'alaihim wildânum mukhalladûn, idzâ ra'aitahum ḫasibtahum lu'lu'am mantsûrâ
Mereka dikelilingi oleh para pemuda yang tetap muda. Apabila melihatnya, kamu akan mengira bahwa mereka adalah mutiara yang bertaburan.
وَاِذَا رَاَيْتَ ثَمَّ رَاَيْتَ نَعِيْمًا وَّمُلْكًا كَبِيْرًا ٢٠
wa idzâ ra'aita tsamma ra'aita na'îmaw wa mulkang kabîrâ
Apabila melihat (keadaan) di sana (surga), niscaya engkau akan melihat berbagai kenikmatan dan kerajaan yang besar.
عٰلِيَهُمْ ثِيَابُ سُنْدُسٍ خُضْرٌ وَّاِسْتَبْرَقٌۖ وَّحُلُّوْٓا اَسَاوِرَ مِنْ فِضَّةٍۚ وَسَقٰىهُمْ رَبُّهُمْ شَرَابًا طَهُوْرًا ٢١
'âliyahum tsiyâbu sundusin khudlruw wa istabraquw wa ḫullû asâwira min fidldlah, wa saqâhum rabbuhum syarâban thahûrâ
Mereka berpakaian sutra halus yang hijau, sutra tebal, dan memakai gelang perak. Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang suci.
اِنَّ هٰذَا كَانَ لَكُمْ جَزَاۤءً وَّكَانَ سَعْيُكُمْ مَّشْكُوْرًاࣖ ٢٢
inna hâdzâ kâna lakum jazâ'aw wa kâna sa'yukum masykûrâ
Sesungguhnya ini adalah balasan untukmu dan usahamu diterima dengan baik.
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ تَنْزِيْلًاۚ ٢٣
innâ naḫnu nazzalnâ 'alaikal-qur'âna tanzîlâ
Sesungguhnya Kamilah yang benar-benar menurunkan Al-Qur'an kepadamu (Nabi Muhammad) secara berangsur-angsur.
فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ اٰثِمًا اَوْ كَفُوْرًاۚ ٢٤
fashbir liḫukmi rabbika wa lâ tuthi' min-hum âtsiman au kafûrâ
Maka, bersabarlah untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu dan jangan ikuti pendosa dan orang yang sangat kufur di antara mereka.
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًاۚ ٢٥
wadzkurisma rabbika bukrataw wa ashîlâ
Sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.
وَمِنَ الَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهٗ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيْلًا ٢٦
wa minal-laili fasjud lahû wa sabbiḫ-hu lailan thawîlâ
Pada sebagian malam bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada malam yang panjang.
اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ يُحِبُّوْنَ الْعَاجِلَةَ وَيَذَرُوْنَ وَرَاۤءَهُمْ يَوْمًا ثَقِيْلًا ٢٧
inna hâ'ulâ'i yuḫibbûnal-'âjilata wa yadzarûna warâ'ahum yauman tsaqîlâ
Sesungguhnya mereka (orang-orang kafir) itu mencintai kehidupan dunia dan meninggalkan di belakang mereka hari yang berat (akhirat).
نَحْنُ خَلَقْنٰهُمْ وَشَدَدْنَآ اَسْرَهُمْۚ وَاِذَا شِئْنَا بَدَّلْنَآ اَمْثَالَهُمْ تَبْدِيْلًا ٢٨
naḫnu khalaqnâhum wa syadadnâ asrahum, wa idzâ syi'nâ baddalnâ amtsâlahum tabdîlâ
Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka. Jika berkehendak, Kami dapat mengganti (mereka) dengan orang-orang yang serupa mereka.
اِنَّ هٰذِهٖ تَذْكِرَةٌۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ سَبِيْلًا ٢٩
inna hâdzihî tadzkirah, fa man syâ'attakhadza ilâ rabbihî sabîlâ
Sesungguhnya ini adalah peringatan. Maka, siapa yang menghendaki (kebaikan bagi dirinya) tentu mengambil jalan menuju Tuhannya.
وَمَا تَشَاۤءُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۖ ٣٠
wa mâ tasyâ'ûna illâ ay yasyâ'allâh, innallâha kâna 'alîman ḫakîmâ
Kamu tidak menghendaki (sesuatu) kecuali apabila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
يُّدْخِلُ مَنْ يَّشَاۤءُ فِيْ رَحْمَتِهٖۗ وَالظّٰلِمِيْنَ اَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًاࣖ ٣١
yudkhilu may yasyâ'u fî raḫmatih, wadh-dhâlimîna a'adda lahum 'adzâban alîmâ
Dia memasukkan siapa pun yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya (surga). Bagi orang-orang zalim Dia sediakan azab yang pedih.
Di hari lain, kita dapat membaca surat Al-Waqiah, Al-Falaq, An-Nas, Ath-Thuur, maupun Al-Zalzalah.
3. Doa Rukuk
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ (3x)
Subḥāna rabbiyal 'aẓīmi wa biḥamdih
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."
4. Doa Itidal
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allāhu liman ḥamidah
Artinya: "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."
Kemudian membaca:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbana lakal-ḥamdu mil-us-samāwāti wamil-ul-arḍi wamil-u mā shi'ta min shai'in ba'd
Artinya: "Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit, sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki setelah itu."
5. Doa Qunut
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِي فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ. وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ .
Allaahummah dinii fii man hadaits, wa 'aafiinii fii man 'aafaits, wa tawallanii fii man tawallaits, wa baarik lii fii maa a'thaits, wa qi nii syarra maa qadlaits, fa innaka taqdli wa laa yuqdlaa 'alaik, wa innahuu laa yadzil-lu mau waalaits, tabaarakta rabbanaa wa ta'aalits.
Artinya: "Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Eng-kau beri petunjuk, berilah kesejahteraan kepadaku di antara orang-orang yang Engkau beri kesejahteraan, tolonglah aku di antara orang-orang yang kau beri pertolongan, berikanlah keberkahan kepadaku pada apa-apa yang Engkau berikan kepadaku, dan peliharalah aku dari keburukan yang Engkau putuskan, karena sesungguhnya Engkau memutuskan dan tidak diputuskan atas-Mu, dan tiada kehinaan kepada orang yang telah Engkau tolong, Mahasuci Engkau wahai Tuhan kami, lagi Mahatinggi."
6. Doa Sujud
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ (3x)
Subḥāna rabbiyal a'lā wa biḥamdih
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."
7. Doa Duduk di Antara Dua Sujud
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي
rabbi-ghfir lī warḥamnī wajburnī warfa'nī warzuqnī wahdinī wa'āfinī wa'fu 'annī
"Wahai Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupkanlah kebutuhanku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, tunjukilah aku, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."
8. Doa Sujud yang Kedua
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ (3x)
Subḥāna rabbiyal a'lā wa biḥamdih
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."
9. Doa Tahiyat Akhir
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَىٰ عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَعَلَىٰ آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَعَلَىٰ آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
At-taḥiyyātu al-mubārakātu aṣ-ṣalawātu aṭ-ṭayyibātu lillāh, as-salāmu 'alaika ayyuhan-nabiyyu wa raḥmatullāhi wa barakātuh, as-salāmu 'alainā wa 'alā 'ibādillāhi aṣ-ṣāliḥīn, asyhadu allā ilāha illallāh wa asyhadu anna muḥammadhan rasūlullāh
Allāhumma ṣalli 'alā muḥammadin wa 'alā āli muḥammad, kamā ṣallaita 'alā ibrāhīma wa 'alā āli ibrāhīm, innaka ḥamīdum majīd. allāhumma bārik 'alā muḥammadin wa 'alā āli muḥammad, kamā bārakta 'alā ibrāhīma wa 'alā āli ibrāhīm, innaka ḥamīdum majīd
Artinya:
"Segala penghormatan, keberkahan, shalawat, dan kebaikan hanya milik Allah. Salam sejahtera atasmu wahai Nabi, juga rahmat dan berkah Allah. Salam sejahtera bagi kami dan bagi hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."
"Ya Allah, limpahkan shalawat atas Nabi Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan shalawat atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, limpahkan keberkahan atas Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
10. Salam
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
As-salāmu 'alaikum wa raḥmatullāh
Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepadamu."
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai bacaan sholat subuh rakaat 1 dan 2. Semoga bermanfaat!
(par/ams)