Cara Pemkab Gianyar Tumbuhkan Empati dan Bangun Interaksi Anak Usia Dini

Cara Pemkab Gianyar Tumbuhkan Empati dan Bangun Interaksi Anak Usia Dini

Dea Duta Aulia - detikBali
Kamis, 10 Apr 2025 11:36 WIB
Pemkab Gianyar
Foto: dok. Pemkab Gianyar
Jakarta -

Pemerintah Kabupaten Gianyar sukses menggelar Festival PAUD Inklusif 2025 serta serangkaian Pekan Budaya Gianyar di Balai Budaya Gianyar. Selain itu, kegiatan ini mempertemukan anak-anak dari berbagai latar belakang, termasuk anak berkebutuhan khusus dalam suasana penuh keceriaan, dan permainan edukatif.

Acara yang digelar Rabu (9/4) itu diharapkan menjadi momentum untuk merayakan semangat keberagaman dan inklusivitas di dunia pendidikan. Hal itu agar anak-anak mampu memiliki jiwa toleransi yang tinggi.

"Festival PAUD Inklusif merupakan bentuk nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Gianyar terhadap pendidikan anak usia dini yang merangkul keberagaman. Acara dirancang untuk menumbuhkan rasa empati, menghargai perbedaan, dan membangun interaksi sosial yang positif antar anak," kata Kabid PAUD dan Keluarga Dinas Pendidikan Gianyar, Anak Agung Dwi Hari Hidayati dalam keterangan tertulis, Jumat (10/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Festival ini menghadirkan berbagai kegiatan yang melibatkan anak-anak dari lembaga PAUD reguler maupun inklusif. Tujuannya adalah membangun ruang perjumpaan yang menyenangkan, mendidik, dan ramah untuk semua anak, tanpa terkecuali," sambungnya

Hidayati mengatakan serangkaian Pekan Budaya dalam rangka HUT Kota Gianyar 254, Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar melaksanakan Festival PAUD Inklusif untuk menghadirkan pendidikan yang ramah anak dan tanpa diskriminasi yang menyasar sebanyak 110 siswa didik PAUD anak inklusif. Anak inklusif merupakan anak dengan kebutuhan khusus yang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah, masyarakat dan tenaga pendidik yang ada di satuan pendidikan.

ADVERTISEMENT

"Adapun kegiatan pada acara Festival PAUD Inklusif, meliputi lomba meronce, menyusun menara gelas, menyusun lego guna merangsang kemampuan motorik dan sensorik anak berkebutuhan khusus agar bisa bersama-sama dengan anak normal lainnya," kata Agung Hidayati.

Terkait inklusivitas, pemerintah daerah berupaya lebih meningkatkan keterlibatan anak usia dini dalam kegiatan-kegiatan guna untuk memfasilitasi anak-anak inklusif sehingga bisa berbaur dengan anak-anak normal.

"Merayakan ulang tahun kota, kita juga merayakan harapan masa depan yang lebih baik bagi semua anak," tutupnya.

Sebagai informasi tambahan, acara tersebut mendapatkan antusiasme yang tertolong tinggi dari anak-anak, guru, dan orang tua sepanjang acara. Festival ini menjadi bukti bahwa keberagaman bukan penghalang, melainkan kekuatan untuk membentuk masyarakat yang lebih peduli dan inklusif.




(prf/ega)

Hide Ads