Cerita Warga Banjarnegara Sukses Budi Daya Ular Ranjau Darat Albino

Cerita Warga Banjarnegara Sukses Budi Daya Ular Ranjau Darat Albino

Uje Hartono - detikJateng
Selasa, 29 Apr 2025 17:45 WIB
Penampakan ular ranjau darat albino yang diklaim sangat langka, Selasa (29/4/2025).
Penampakan ular ranjau darat albino yang diklaim sangat langka, Selasa (29/4/2025). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Banjarnegara -

Indra Perdana, seorang pembudidaya ular di Kelurahan Kalibenda, Sigaluh, Banjarnegara, berhasil membudidayakan ular yang dia sebut sangat langka. Bahkan ular itu disebut satu-satunya di dunia.

Jenis ular tersebut adalah Calloselasma rhodostoma albino atau ular ranjau darat albino. Ular putih kekuningan ini pertama dia temukan di Madura, Jawa Timur.

"Saya mendapatkannya dari Madura. Ini lokalnya Madura, kemudian saya kembang biakkan dan disilangkan di sini (di Banjarnegara)," ujar Indra saat ditemui di tempatnya membudidayakan ular, Selasa (29/4/2025)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku sempat hendak menjual ular itu ke luar negeri. Namun ia kemudian tertarik untuk membudidayakannya karena langka dan akan menjadi aset bagi Indonesia.

"Ular ini satu-satunya di dunia. Ular ini jenisnya jarang, karena selama ini saya cari di berbagai platform seperti di Google, YouTube, Instagram dan beberapa platform lain tidak ada. Kalau sampai dibudidaya di luar negeri kan sayang," kata dia.

ADVERTISEMENT
Indra menunjukkan ular langka jenis calloselasma rhodostoma albino atau ular ranjau darat albino di Kalibenda, Banjarnegara, yang diklaim sangat langka.Indra menunjukkan ular langka jenis calloselasma rhodostoma albino atau ular ranjau darat albino di Kalibenda, Banjarnegara, yang diklaim sangat langka. Foto: Uje Hartono/detikJateng

Dari alasan tersebut pria yang memiliki koleksi ular hingga 600 ekor ini langsung kepincut untuk membudidayakan dan menyilangkan dengan salah satu ular koleksinya. Hasilnya saat ini ia sudah memiliki beberapa ekor jenis ranjau darat albino.

"Sekarang sudah ada beberapa ekor. Itu saya silangkan dengan ular saya dan hasilnya ini menjadi jenis ular ranjau darat albino," terangnya.

Meski hingga saat ini belum ada niatan untuk menjualnya, namun sudah banyak yang menawar untuk membeli ular tersebut. Bahkan, satu ekor sempat ditawar hingga Rp 125 juta untuk ular yang baru menetas dari telur.

"Saya masih konsisten, saya belum mau menjualnya. Kalau tawaran masuk banyak, sampai ada tawaran paling tinggi waktu itu Rp 125 juta. Itu ukuran ular baru lahir," ungkapnya.

Saat ini ia memiliki koleksi 600 ekor ular. 400 ekor ular di antaranya berjenis albino.

"Saya hobi semua hewan, jadi kalau misalkan ada yang katanya susah di-breeding atau langka, saya pasti coba, saya coba budidayakan biar lestari, jadi nggak punah istilahnya lagi itu. Kalau ularnya sendiri aja sekitar 600-an dan 400-an di antaranya albino," jelasnya.




(afn/dil)


Hide Ads