Insiden berdarah terjadi di Musala Al Manar RT 4 RW 02, Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, saat salat subuh berjemaah, Selasa (28/4/2025). Seorang pria bernama Sujito (65) mendadak ngamuk membacok tiga tetangganya dengan parang, saat imam baru memulai bacaan Surat Al-Fatihah.
Korban tewas dalam insiden ini adalah Abdul Aziz (63), mantan Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Bojonegoro yang kini menjabat Ketua RT setempat. Sementara dua korban lainnya, Arik Wijayanti (60), istri Abdul Aziz dan Cipto Rahayu (63), masih menjalani perawatan medis akibat luka bacok serius di kepala dan tangan.
Peristiwa itu bermula ketika salat subuh baru dimulai. Imam masjid tengah melantunkan Surat Al-Fatihah rakaat pertama. Saat itulah, tanpa diduga, Sujito datang membawa sebilah parang dan langsung menyerang Abdul Aziz yang berada tepat di belakang imam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat imam baca Al-Fatihah. Salat baru dimulai. Infonya yang dibacok pertama kali itu Pak Aziz, Pak Cip, lalu Bu Aziz nolong dibacok, lalu kabur pulang sambil pegangi kepala. Ini darahnya luka pada Bu Aziz tercecer di teras," ucap Yanto, salah satu tetangga yang juga jemaah musala.
Kepanikan pun melanda para jemaah. Suasana musala seketika mencekam. Darah korban berceceran di saf depan hingga ke teras musala. Seluruh jemaah berlarian menyelamatkan diri keluar musala.
"Itu info dari ibu-ibu. Imam menelpon, saya waktu salat baru baca Al-Fatihah terus dibacok. Pada lari semua (jemaahnya) melarikan diri," cerita Suyanto, warga yang rumahnya persis di sebelah musala.
Usai melakukan pembacokan, Sujito keluar musala sambil membawa parang yang berlumuran darah. Ia sempat berpapasan dengan warga setempat dan melontarkan teriakan soal mafia tanah.
"Tadi itu pada teriak jemaah, Pak Jito keluar musala sambil pegang parang berdarah, ketemu saya tak tanya, hanya jawab 'mafia tanah, mafia tanah' gitu," tutur Yanto, sapaan akrabnya kepada detikJatim.
Kondisi Abdul Aziz saat itu langsung tewas di tempat akibat luka bacok di kepala. Sementara Cipto Rahayu mengalami luka robek parah di kepala dan tergeletak di dalam musala, hanya dua meter dari jasad Abdul Aziz. Sedangkan Arik Wijayanti mengalami luka bacok di kepala dan tangan saat berusaha menolong suaminya.
"Ketiga korban ini semua mengalami luka bacok di kepala. Yang Cipto masih kritis, yang Arik sudah sadar kondisinya saat ini," jelas Kasatreskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Soedarmono.
Untuk korban tewas, Abdul Aziz, hingga siang ini masih menjalani proses autopsi di kamar jenazah RSUD Sosodoro Djatikusumo Bojonegoro.
"Masih diautopsi untuk korban meninggal Aziz ya," imbuh AKP Bayu.
Pantauan detikJatim di lokasi kejadian, musala Al Manar masih dipasangi garis polisi. Darah korban masih terlihat jelas di lantai, dinding saf depan, serta di teras musala. Di rumah duka, keluarga, tetangga, dan warga sekitar mulai berdatangan untuk takziah. Sejumlah warga juga tampak mempersiapkan perlengkapan untuk proses pemakaman.
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi menyebut motif pembacokan dilatarbelakangi dendam pribadi Sujito terhadap Abdul Aziz.
"Dugaan awal balas dendam karena pelaku kecewa tanah miliknya dijadikan jalan umum oleh ketua RT," terang AKP Bayu Adjie.
Seluruh korban dan pelaku diketahui merupakan jemaah rutin salat subuh di musala tersebut. Tragedi ini pun meninggalkan duka mendalam di kalangan warga Desa Kedungadem.
(hil/iwd)