Dipanggil Sultan HB X, Hasto Dapat Wejangan Empati soal Pembangunan

Dipanggil Sultan HB X, Hasto Dapat Wejangan Empati soal Pembangunan

Adji G Rinepta - detikJogja
Jumat, 11 Apr 2025 13:14 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo seusai pertemuan di Kompleks Kepatihan Jogja, Jumat (11/4/2025).
Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo seusai pertemuan dengan Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Jogja, Jumat (11/4/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memanggil Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo ke Kantor Gubernur Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, hari ini. Dalam pertemuan itu Hasto mengaku dapat wejangan soal empati ke warga yang terdampak kebijakan soal pembangunan.

Pertemuan ini digelar di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Jumat (11/4/2025) mulai pukul 09.00 WIB. Hasto tampak didampingi Wakil Wali Kota Jogja, Wawan Harmawan. Usai pertemuan, Sultan meninggalkan lokasi pukul 11.15 WIB, kemudian disusul oleh Hasto.

Saat ditanya apakah pertemuan itu membahas soal wacana penggusuran di Tegal Lempuyangan terkait rencana perluasan Stasiun Lempuyangan, begini jawaban Sultan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ndak, ndak (tidak membahas soal Lempuyangan), nanti (detail topik yang dibahas) tanya Pak Wali Kota aja, saya masih ada acara," kata Sultan saat ditemui wartawan seusai pertemuan, siang ini.

Sementara itu, Hasto mengatakan Sultan memberikan beberapa arahan. Di antaranya soal pembangunan di Kota Jogja menjadi bagian sub tema pembangunan di Provinsi DIY, termasuk soal sinkronisasi penyusunan APBD.

ADVERTISEMENT
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo seusai pertemuan di Kompleks Kepatihan Jogja, Jumat (11/4/2025).Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo seusai pertemuan di Kompleks Kepatihan Jogja, Jumat (11/4/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja

"Agar penyusunan APBD tidak lebih dari bulan Oktober sudah selesai. Karena tentu kami sebagai kepala daerah baru diingatkan, jangan sampai kita itu molor-molor," ungkap Hasto.

"Juga diberikan arahan agar supaya sinkronisasi teknis APBD yang kemudian dievaluasi oleh provinsi itu. Jangan sampai ada perbedaan perbedaan yang sifatnya fundamental, sedangkan itu hal yang rutin bahwa setiap tahun ada APBD Kabupaten/Kota yang kemudian dievaluasi oleh provinsi," imbuhnya.

Saat disinggung tentang adakah pembahasan soal wacana penggusuran di Lempuyangan, Hasto mengatakan Sultan tidak secara spesifik menyinggung mengenai hal itu.

"Arahan Ngarsa Dalem kalau urusan-urusan yang seperti itu itu arahannya ya kami harus punya empati. Jadi empati kepada warga terdampak apapun kebijakan pembangunan," kata Hasto.

"Jadi Ngarsa Dalem menekankan empati itu penting. Saya kira menerjemahkan empati nanti semua akan menerjemahkan, termasuk KAI, semua menerjemahkan rasa empati itu seperti apa," pungkasnya.




(dil/ams)

Hide Ads