Persiapan untuk menghadapi UTBK SNBT 2025 tak cukup hanya dengan penguasaan materi ujian. Peserta juga perlu mempersiapkan kondisi psikologis masing-masing.
Dosen Psikologi Universitas Brawijaya (UB), Yuliezar Perwira Dara, SPsi, MPsi memiliki tips untuk persiapan mental dan emosional dalam menghadapi ujian. Ia menilai faktor psikologis turut memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan.
Dosen yang disapa sebagai Wira itu menyebut kesiapan mental sangat berpengaruh terhadap bagaimana seseorang mengelola kecemasan serta stres yang kerap muncul jelang ujian. Maka dari itu, peserta dianjurkan memperhatikan kondisi psikologis saat mempersiapkan ujian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wira mengatakan salah satu hal mendasar yang perlu dilakukan adalah berdoa serta menenangkan diri setelah belajar.
"Berbagai upaya seperti mengikuti bimbingan belajar, tryout, dan latihan soal merupakan bentuk usaha maksimal. Namun, ketenangan batin dapat menjadi penentu utama di hari ujian," jelasnya, seperti dikutip dari laman resmi UB pada Kamis (24/4/2025).
Perempuan yang juga alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu turut menyebut pentingnya menjaga kondisi fisik, pola makan yang bergizi, mengonsumsi air putih yang cukup, serta tidur yang berkualitas.
Ia menuturkan, istilah logika butuh logistik menggambarkan kesiapan berpikir amat dipengaruhi kondisi tubuh yang sehat.
"Jika tubuh kita tidak terjaga, maka semua persiapan akademis bisa jadi sia-sia," sebutnya.
Perlu Mengenali Metode Mengelola Stres
Wira menekankan setiap individu juga perlu mengenali metode personal dalam mengelola stres. Ada orang yang merasa lebih tenang dengan teknik pernapasan, menulis jurnal, atau bahkan sekadar meneguk air di tengah ketegangan.
Aktivitas sederhana seperti menuliskan kekhawatiran dan menyusun rencana solusi menurutnya dapat membantu menjernihkan pikiran serta menghindari perasaan panik.
Wira mengatakan, lingkungan belajar turut memegang peran penting. Suasana belajar yang nyaman, strategi belajar yang terarah, juga diskusi dengan teman dapat meningkatkan efektivitas belajar, khususnya ketika waktu persiapan ujian kian sempit.
"Dukungan sosial dari keluarga dan sahabat bisa menjadi kekuatan tersendiri. Jangan ragu untuk berdiskusi dengan teman dan pastikan kamu berada di lingkungan yang mendukung," ungkapnya.
Jangan Bandingkan Diri dengan Orang Lain
Wira menyebut paparan media sosial yang berlebihan akan menambah tekanan, khususnya apabila untuk membandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang lain. Untuk menghadapi situasi tersebut, menurutnya penting bagi peserta untuk fokus pada kemajuan pribadi, bukan membandingkan diri sendiri dengan kesuksesan orang lain.
"Ini akan membantu kita lebih termotivasi untuk terus maju," ujarnya.
Ia menyebut refleksi terhadap diri sendiri merupakan kunci membangun motivasi yang sehat. Wira menambahkan, mengembangkan rasa syukur atas setiap proses yang sudah dijalani juga bisa menjaga semangat dan optimisme.
"UTBK bukanlah akhir dari segalanya. Ini hanyalah salah satu fase dalam perjalanan hidup. Yang terpenting adalah bagaimana kita mempersiapkan diri dan belajar dari setiap proses yang dilalui," tegasnya.
Maka, menurutnya dengan persiapan yang matang dari segi fisik dan mental, peserta dapat menghadapi UTBK SNBT dengan lebih tenang, percaya diri, dan mendapatkan hasil terbaik sebagaimana usaha yang sudah dilakukan.
(nah/nwy)