Sujito, pelaku pembacokan tiga tetangganya saat salat Subuh di Musala Al Manar RT 4 RW 02, Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, kini tengah menjalani pemeriksaan di ruang Satreskrim Polres Bojonegoro. Apa motif pelaku?
Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Soedarmono menegaskan, pelaku nekat melakukan aksi pembacokan karena motif balas dendam terhadap Abdul Aziz (63), mantan Sekretaris Kecamatan (Sekcam) yang kini menjadi Ketua RT, Arik Wijayanti (60) istri Ketua RT, dan Cipto Rahayu (63) yang merupakan tetangga sebelah toko milik pelaku.
"Dugaan awal balas dendam karena pelaku kecewa tanah miliknya dijadikan jalan umum oleh ketua RT," terang AKP Bayu Adjie kepada detikJatim, Selasa (28/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayu juga menyampaikan, kondisi dua korban yang mengalami luka-luka, yakni Arik dan Sucipto, saat ini masih dalam perawatan medis di RSUD Sosodoro Djatikusumo Bojonegoro.
"Untuk istri Pak Aziz sudah sadar, alami luka bacok di tangan, pelipis. Dan yang Pak Cipto masih kritis," imbuh AKP Bayu.
Peristiwa berdarah di Musala Al Manar itu terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. Para korban maupun pelaku diketahui merupakan jemaah salat subuh rutin di musala tersebut.
Menurut cerita warga yang ikut berjemaah, aksi pembacokan terjadi saat imam tengah membaca Surat Al-Fatihah pada rakaat pertama.
"Saat imam baca Al-Fatihah. Salat baru dimulai. Infonya yang dibacok pertama kali itu Pak Aziz, Pak Cip, lalu Bu Aziz nolong dibacok, lalu kabur pulang sambil pegangi kepala. Ini darahnya luka pada Bu Aziz tercecer di teras," ucap Yanto, salah satu tetangga.
Saat ini, musala tempat kejadian perkara masih dipasangi garis polisi setelah dilakukan olah TKP oleh petugas Reskrim. Darah segar masih terlihat di lantai, dinding saf depan, serta di teras musala.
"Tadi itu pada teriak jemaah, Pak Jito keluar musala sambil pegang parang berdarah, ketemu saya ta tanya, hanya jawab 'mafia tanah, mafia tanah' gitu," tutur Yanto kepada detikJatim.
(auh/hil)