Hadits Larangan Berkata Kotor, Bukan Akhlak Seorang Mukmin

Hadits Larangan Berkata Kotor, Bukan Akhlak Seorang Mukmin

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Sabtu, 26 Apr 2025 19:00 WIB
Ilustrasi diam
Foto: Getty Images/iStockphoto/AaronAmat
Jakarta -

Rasulullah SAW melarang muslim berkata kotor. Bahkan dikatakan bahwa muslim yang berkata kotor tidak termasuk orang mukmin.

Sebagai umat Islam, sudah sepantasnya kita menjaga lisan dari perkataan yang buruk atau kotor. Allah SWT berfirman dalam surah Qaf ayat 18,

مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir."

Bahkan, Rasulullah SAW meminta umat Islam membatasi ucapannya sehingga tidak berbicara yang tidak penting. Beliau berkata,

ADVERTISEMENT

"Janganlah kamu sekalian memperbanyak bicara selain berzikir kepada Allah. Sesungguhnya memperbanyak perkataan tanpa zikir kepada Allah akan mengeraskan hati, dan sejauh-jauh manusia adalah yang hatinya keras." (HR Tirmidzi)

Hadits Larangan Berkata Kotor

Abu Usamah Salim melalui Syarah Riyadhush Shalihin Jilid 4 terjemahan M Abdul Ghoffar menyebut bahwa berkata kasar adalah perbuatan tercela. Oleh sebab itu, kaum muslimin diminta meninggalkan perbuatan tersebut karena dapat menjerumuskan kepada hal-hal negatif, tercela serta menodai kehormatan.

Berikut hadits terkait larangan berkata kotor dari Rasulullah SAW.

"Bukanlah seorang mukmin yang sempurna, yang suka mencaci, mengutuk, berbuat, dan berkata kotor." (HR Ahmad, Bukhari dan Tirmidzi)

Selain itu, dalam redaksi lain dikatakan Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Orang mukmin bukanlah orang yang suka mencela, bukan pula orang yang suka melaknat, bukan orang yang berkata keji dan bukan pula orang yang suka berkata kotor." (HR At Tirmidzi)

Bahkan, Allah SWT tidak menyukai hamba-Nya yang berkata kasar. Perkataan kasar menjadi wujud kesombongan sebagaimana disebutkan dalam surah Luqman ayat 18-19,

(18) وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ
(19) وَاقْصِدْ فِيْ مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَۗ اِنَّ اَنْكَرَ الْاَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيْرِ ࣖ

Artinya: "Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri (18). Berlakulah wajar dalam berjalan dan lembutkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (19)"




(aeb/inf)

Hide Ads