Momentum dalam Kehidupan
Pada setiap tahun, kita memiliki tahun kelahiran dan kematian sebagai momentum muhasabah. Pada tiap bulan, kita memiliki Ramadan untuk membasuh diri dari dosa-dosa. Pada hari Jum'at, Tuhan meninggikan derajat para masakin dan fuqoro. Dan pada halalbihalal, kita diajar saling melepas noktah dan khilaf sosial. Halalbihalal adalah produk tradisi yang kita warisi dari para tetua bangsa agar anak-anak bangsa gemar saling memaafkan.
Pertautan Batin
Halalbihalal bermakna "kuhalalkan salah dan khilafmu pada diriku, dan kauhalalkan salah dan khilafku pada dirimu". Sikap saling menghalalkan, biasa kita wujudkan lewat tindakan saling jabat tangan. Sepasang tangan yang saling menjabat, akan mengalirkan energi dari alam malakut. Dua pasang mata yang saling menatap, pasti mengirimkan energi ketuhanan. Pelukan yang saling mendekat, adalah tanda menyatunya dua hati. Senyum yang saling mengembang, akan mampu meluruhkan sikap tinggi hati dan kesombongan.
Teologi Jabat Tangan
Kata Nabi, "tasaqotot dzunubuhuma min bayni ashoobi-ihima--dosa-dosa berguguran dari antara jemari mereka." Sikap saling menghalalkan di antara keturunan bani Adam as., adalah syarat dari Tuhan agar kita mendapat ampunan-Nya. Setiap jiwa yang mengampuni adalah wujud ekspresi sifat Tuhan Yang Maha Pengampun. Apakah Tuhan akan mengampuni kita, jika kita bertaubat dari dosa-dosa? Tidak! Tapi jika Tuhan telah mengampuni, barulah kita bisa bertaubat. Jadi, ampunan Tuhan adalah kunci.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ajaran Pancasila
Dan kunci dari keharmonisan sosial adalah munculnya kemauan berbesar hati untuk saling mengampuni. Alias sikap saling menghalalkan semua salah dan khilaf antarpribadi. Antarpara pengampu, pilar, pekerja dan pegiat sosial. Halalbihalal adalah wujud implementasi sila ketiga dari Pancasila; yakni Persatuan Indonesia. Persatuan, meniscayakan bersatunya semua unsur kekuatan negara bangsa, dalam satu misi dan visi kemanusiaan. Halalbihalal adalah salah satu intisari Pancasila.
Dosa Sosial
Perbuatan gemar menghalalkan atau memaafkan karena seseorang mengakui kesalahannya, adalah sifat yang mulia. Kesalahan yang berakibat pada munculnya dampak negatif pada pribadi dan pribadi, bisa memicu deviasi sosial di lingkungan. Perbuatan yang dapat menimbulkan terganggunya kohensi sosial, adalah tindakan yang diharamkan oleh Tuhan. Jika ada suatu hal diharamkan oleh Tuhan, pasti karena sesuatu itu akan memunculkan dampak negatif pada lingkungan.
Diampuni Al Khalik jika Dimaafkan Makhluk
Kini, Anda dapat mengukur betapa tinggi nilai tindakan "menghalalkan" alias memaafkan. Allah tidak akan memberi maaf dan ampun, sebelum seseorang menuntaskan tanggungjawab sosial di antara sesama. Halalbihalal dan saling menghalalkan, bisa terwujud setelah adanya sikap rela hati mengakui kesalahan. Sadar diri telah berlaku asosial. Sadar diri bahwa pikiran dan perbuatannya menyimpang dari norma umum. Norma yang merekatkan kohesi dan tali masyarakat yang majemuk.
Makna Rahman Tuhan
Halalbihalal merupakan sumber utama terciptanya semua jenis kebaikan dan kebajikan. Kebaikan merupakan wujud implementasi sifat Maha Rahman Allah. Rahman adalah sifat Maha Pengasih Allah. Rahmaniyah Allah itu, Dia anugerahkan kepada semua makhluk, tanpa syarat. Tumbuhan, binatang, manusia, jin, setan, malaikat dan semua isi alam semesta, pasti menerima kebaikan Tuhan. Beriman dan tidak beriman, saleh dan tidak saleh, semua memperoleh fasilitas menjalani hidup.
Berbaik-baik dengan Semua
Ajakan berbuat baik kepada siapa pun, tanpa syarat suku, agama, ras dan antargolongan, tertera dalam surah Al Mumtahanan ayat 8 (QS).
لَا يَنۡهٰٮكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيۡنَ لَمۡ يُقَاتِلُوۡكُمۡ فِى الدِّيۡنِ وَلَمۡ يُخۡرِجُوۡكُمۡ مِّنۡ دِيَارِكُمۡ اَنۡ تَبَرُّوۡهُمۡ وَ تُقۡسِطُوۡۤا اِلَيۡهِمۡؕ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الۡمُقۡسِطِيۡنَ.
Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
Firman Tuhan di atas memenuhi semua unsur untuk dijadijan pegangan dalam menjalankan prinsip-prinsip hidup bernegara, berbangsa dan bermasyarakat. Bahwa, berlaku adil adalah bentuk penerjemahan yang paling beririsan dengan nilai-nilai ketakwaan. Lebih-lebih, puasa Ramadan disyariatkan Tuhan agar para hamba-Nya menjadikan takwa sebagai target tertingginya. "Berlaku adillah, sebab itu paling mendekati ketakwaan," kata Tuhan.
Ramadan berakhir bukan karena dosa diampuni tapi karena dosa diakui. Ramadan berakhir bukan karena kesucian diri tapi karena kesediaan berbagi...
Ishaq Zubaedi Raqib
Ketua LTN Infokom PBNU dan Staf Khusus Menteri Sosial RI
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih - Redaksi)
(aeb/aeb)
Komentar Terbanyak
Kisah Wafatnya Nabi Sulaiman AS: Bukti Jin Tidak Mengetahui Hal Ghaib
Makanan Mengandung Babi Bersertifikat Halal Ditarik dari Peredaran
Makanan Mengandung Babi 'Berlabel Halal', BPJPH: Kami Selidiki dan Beri Sanksi