Langka dan mahalnya buah melon dan semangka di pasaran Bojonegoro, dirasakan oleh masyarakat pada Ramadan kali ini.
Lantaran sulitnya mendapatkan buah melon dan semangka yang menjadi andalan saat berbuka puasa, beberapa petani di sekitar bantaran anak Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Desa Semanding dan Kalirejo, Kecamatan Kota Bojonegoro, memanfaatkan momen ini dengan memanen hasil tanamnya untuk meraup keuntungan besar.
Hadi (40), salah satu petani yang ditemui detikJatim di area kebun melon dan semangkanya, mengaku kesulitan memenuhi permintaan konsumen karena stok yang terbatas saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bahkan, untuk memanen melon dan semangka, sedikitnya enam emak-emak dan tiga orang lelaki dilibatkan guna membantu proses panen, mulai dari memetik hingga mengangkut ke pinggir jalan.
"Memang benar saat ini untuk buah melon dan semangka di pasaran sulit karena belum masa panen, dan kalau ada yang panen itu mungkin masih hanya untuk mencukupi warga kota dan sekitarnya. Ditaruh pinggir jalan, banyak yang beli," tutur Hadi.
Tak sedikit hasil panen melon dan semangka langsung dijual kepada konsumen di pinggir jalan yang tidak jauh dari lokasi tanam.
Saat ini, harga buah melon di pasaran paling murah Rp 9.000 per kilogram, sedangkan semangka Rp 7.000 per kilogram.
"Ya, karena biaya tanam dan risiko tanam melon itu tinggi, jadi ya harga yang ada saat ini wajar kalau dibilang mahal," ucap Hadi.
(irb/hil)