Hati-hati, Nyamuk Ini Bawa Virus Berbahaya yang Tak Ada Obatnya

ADVERTISEMENT

Hati-hati, Nyamuk Ini Bawa Virus Berbahaya yang Tak Ada Obatnya

Nikita Rosa - detikEdu
Minggu, 27 Apr 2025 16:00 WIB
Aedes mosquito sucking blood
Ilustrasi Nyamuk. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Noppharat05081977)
Jakarta -

Penyakit virus La Crosse adalah penyakit langka yang ditularkan nyamuk dan menyebabkan radang otak yang mematikan. Namun, virus ini hanya ditularkan oleh nyamuk tertentu.

Sebelumnya, nama penyakit LaCrosse County, Wisconsin, diberikan karena penyakit ini pertama kali ditemukan oleh dokter pada tahun 1960-an. Sekitar 30 hingga 90 kasus penyakit virus LaCrosse dilaporkan di AS setiap tahun.

Menurut laporan dari Live Science, sekitar 60 persen dari kasus tersebut terjadi pada laki-laki, dan 90 persen menyerang orang di bawah usia 20 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penularan Virus La Crosse County Terjadi pada Waktu Ini

Penularan virus La Crosse paling sering terjadi pada akhir musim semi hingga awal musim gugur. Hal ini bersamaan dengan populasi nyamuk mencapai puncaknya.

Sebagian besar kasus penyakit ini terjadi di negara bagian AS bagian Midwest bagian atas, Atlantik Tengah, dan Tenggara. Sejauh ini, tidak ada kasus yang pernah dilaporkan di luar AS.

ADVERTISEMENT

Penyebab Penyakit La Crosse County

Penyakit virus La Crosse disebabkan oleh virus La Crosse, yang menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk pembawa kuman. Umumnya, spesies yang dikenal sebagai Aedes triseriatus menyebarkan virus ke manusia.

Seperti namanya, nyamuk ini biasanya berkembang biak di lubang-lubang di pohon, dan mereka juga bertelur di wadah luar ruangan yang menampung air yang menggenang.

Orang yang tinggal, bekerja, atau menghabiskan waktu rekreasi di daerah hutan memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi virus LaCrosse daripada yang lain, karena mereka lebih mungkin bersentuhan dengan nyamuk A.triseriatus.

Gejala Penyakit La Crosse County

Sekitar 96% orang yang terpapar virus La Crosse tidak mengalami gejala apa pun. Persentase kecil yang mengalaminya mungkin awalnya mengalami demam, sakit kepala, mual, dan muntah. Gejala-gejala ini dapat muncul dalam waktu tiga hingga 10 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi.

Bagi sebagian orang, terutama anak-anak di bawah 16 tahun, gejala-gejala ini kemudian dapat berkembang menjadi penyakit yang lebih parah. Misalnya, virus dapat menyebabkan radang otak, yang dikenal sebagai ensefalitis.

Belum Ada Obatnya

Sejauh ini, tidak ada obat untuk penyakit virus La Crosse, atau vaksin yang dapat membantu mencegah infeksi. Namun, pasien dengan gejala parah dapat diberikan perawatan suportif di rumah sakit.

Setiap orang dapat mengurangi risiko terinfeksi virus La Crosse dengan menghindari gigitan nyamuk sejak awal. Mereka dapat menggunakan obat nyamuk yang direkomendasikan dan mengenakan kemeja dan celana lengan panjang saat berada di luar ruangan.




(nir/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads