Idul Adha 2025: Tanggal, Libur dan Sejarahnya

Idul Adha 2025: Tanggal, Libur dan Sejarahnya

Hanif Hawari - detikHikmah
Kamis, 24 Apr 2025 15:31 WIB
Ilustrasi Idul Adha
Ilustrasi Idul Adha (Foto: Getty Images/iStockphoto/sofirinaja)
Jakarta -

Setiap tanggal 10 Zulhijah dalam kalender Hijriah, umat Islam selalu merayakan Idul Adha. Hari raya ini populer dengan sebutan Lebaran Haji karena bertepatan dengan puncak pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci Makkah.

Tak hanya itu, Idul Adha juga sangat lekat dengan tradisi kurban. Di hari ini, umat Islam di berbagai penjuru dunia menyembelih hewan kurban dan berbagi rezeki dengan sesama yang kurang mampu.

Seperti halnya hari besar keagamaan lainnya di Indonesia, pemerintah menetapkan Idul Adha sebagai hari libur nasional. Lantas, kapan tepatnya Idul Adha 2025 jatuh menurut kalender Masehi? Bagaimana pula jadwal libur nasional dan cuti bersama yang telah ditetapkan oleh pemerintah?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadwal Idul Adha 2025

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia tahun 2025 yang dirilis oleh Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, perayaan Idul Adha 1446 H diperkirakan jatuh 6 Juni 2025.

Menurut kalender tersebut, 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada 28 Mei 2025, sehingga hari kesepuluhnya, yaitu Idul Adha, diproyeksikan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, penetapan resmi tanggal Idul Adha masih menunggu hasil sidang isbat yang akan dilakukan oleh Kementerian Agama. Sidang ini menggunakan metode hisab dan rukyat untuk menentukan awal bulan Zulhijah, dengan mengacu pada kriteria yang disepakati oleh negara-negara anggota MABIMS (Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Idul Adha Menurut Muhammadiyah

Sementara itu, organisasi Islam Muhammadiyah telah mengumumkan lebih awal bahwa Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Keputusan ini tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal.

Jadwal Libur dan Cuti Bersama Idul Adha 2025

Pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri PAN-RB Nomor 1017/2024, 2/2024, dan 2/2024 menetapkan bahwa Hari Libur Nasional dalam rangka Idul Adha 1446 H jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, diikuti cuti bersama pada Senin, 9 Juni 2025.

Supaya lebih jelas, berikut ini rincian jadwal hari libur seputar perayaan Idul Adha 2025:

  • Jumat, 6 Juni 2025: Libur nasional Idul Adha 1446 Hijriah
  • Sabtu, 7 Juni 2025: Libur akhir pekan
  • Minggu, 8 Juni 2025: Libur akhir pekan
  • Senin, 9 Juni 2025: Cuti bersama Idul Adha 1446 Hijriah

Waktu libur yang cukup panjang ini dapat dimanfaatkan oleh umat Islam untuk lebih maksimal dalam menjalankan ibadah dan memperdalam makna Idul Adha.

Sejarah Idul Adha

Ibadah kurban pada Hari Raya Idul Adha memiliki akar sejarah yang kuat dalam kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Menurut kitab Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, Allah SWT mewajibkan kurban sebagai peringatan atas peristiwa penting yang melibatkan kedua nabi tersebut.

Kisah ibadah kurban berawal ketika Nabi Ismail AS menginjak usia remaja, dan Allah SWT memberikan ujian besar kepada ayahnya, Nabi Ibrahim AS. Dalam sebuah mimpi, Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih putranya yang sangat dicintai sebagai bentuk pengabdian kepada-Nya.

Dengan perasaan sedih, Nabi Ibrahim AS menyampaikan mimpi tersebut kepada Ismail AS dan meminta pendapatnya mengenai perintah tersebut. Ismail AS pun menjawab dengan penuh keikhlasan dan ketundukan, menyuruh ayahnya untuk melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah SWT, tanpa rasa ragu sedikit pun terhadap takdir yang menimpanya.

Saat keduanya menyerahkan diri sepenuhnya kepada kehendak Allah SWT, Nabi Ibrahim AS bersiap melaksanakan perintah tersebut. Ia membaringkan Ismail AS dengan wajah menghadap tanah agar tidak melihat wajah putranya, demi memudahkan pelaksanaan perintah Allah SWT dengan sepenuh hati.

Namun, saat Nabi Ibrahim AS mengayunkan pisaunya, datanglah seruan dari Allah SWT bahwa perintah itu telah dianggap terlaksana. Ketulusan dan kesiapan mereka sudah cukup sebagai bukti ketaatan kepada Sang Pencipta.

Allah SWT sejatinya tidak menginginkan Ismail AS benar-benar disembelih, melainkan hanya ingin menguji ketakwaan keduanya. Mereka pun bersyukur telah berhasil melewati ujian yang begitu berat.

Allah SWT menggantikan Ismail AS dengan seekor kambing besar berwarna hitam dan bertanduk. Kemudian, Nabi Ibrahim AS menyembelih kambing tersebut sebagai pengganti Ismail AS. Ada yang menyebut penyembelihan itu dilakukan di Mina, sementara pendapat lain menyebutkan di Maqam Ibrahim AS.

Wallahu a'lam.




(hnh/kri)

Hide Ads