Birokrasi yang bersih dari korupsi jadi PR bagi Kota Bandung setelah tindakan rasuah sempat mencoreng wajah ibu kota Provinsi Jawa Barat ini. Hal itu jadi sorotan Muhammad Farhan, calon wali kota dengan suara terbanyak di Pilkada serentak 2024.
Farhan yang tinggal menunggu penetapan sebagai Wali Kota Bandung terpilih oleh KPU memastikan, dirinya bakal menempatkan orang-orang berintegritas di setiap posisi untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan.
Menurut Farhan, proses seleksi berbasis meritokrasi penting dilakukan dalam pengangkatan pejabat. Karena itu, dirinya menolak segala bentuk intervensi atau praktik titipan yang dapat merusak integritas birokrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang sekarang banyak yang tiba-tiba datang nitip si A jadi apa. Saya bilang, maaf tidak bisa, karena semua ASN harus melewati merit sistem, tidak akan bisa dimainkan," tegas Farhan, Selasa (10/12/2024).
Sembari menanti waktu penetapan dan pelantikan, Farhan menyebut dirinya sedang menjalani proses clearance terhadap seluruh calon pejabat eselon III dan II melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Langkah tersebut penting untuk memastikan pejabat yang ditunjuk benar-benar bebas dari masalah hukum.
"Kami tidak mau penunjukkan pejabat di Pemkot Bandung dilakukan dengan terburu-buru. Kami saat ini tengah melakukan clearance seluruh nama eselon III dan eselon II ke KPK. Jangan sampai setelah kami umumkan, tiba-tiba besok dipanggil KPK," ujarnya.
Bahkan menurutnya, beberapa nama yang diajukan untuk jabatan strategis sudah mulai gugur dalam proses verifikasi di KPK. Sementara nama-nama yang lolos seleksi KPK nantinya akan dikirimkan ke Kejaksaan Negeri untuk dilakukan profiling lebih lanjut.
"Saya akan memasukkan semua nama yang lolos ke Kejaksaan Negeri untuk diperiksa lebih lanjut. Setelah itu, barulah nama-nama yang dinyatakan bersih akan diumumkan," bebernya.
Di Pilwalkot Bandung, Farhan yang berpasangan dengan Erwin mendapat 523.000 suara sekaligus jadi yang terbanyak diantara tiga kandidat lain. Meski menang, namun Farhan menyebut perjuangan baru akan dimulai.
Dia mengatakan, hadiah dari kemenangan di Pilwalkot Bandung 2024 adalah pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan, salah satunya soal integritas ASN dan memperjuangkan kepentingan rakyat.
"Kemenangan ini bukan kemenangan yang patut kita pestaporakan, kemenangan ini patut kita syukuri, hadiahnya bukan hadiah kemewahan tapi pekerjaan. Sesuai niat kita dari awal yaitu untuk rakyat, sehingga apa yang dihadapkan kepada kita adalah kepentingan rakyat," tandasnya.
(bba/sud)