Jika Sifat Amanah Hilang, Tanda Akhir Zaman Sudah Tiba

Jika Sifat Amanah Hilang, Tanda Akhir Zaman Sudah Tiba

Kristina - detikHikmah
Senin, 21 Apr 2025 06:30 WIB
Ilustrasi kepemimpinan transformasional.
Ilustrasi hilangnya amanah. Foto: Getty Images/500px Unreleased/Usama Arshad / 500px
Jakarta -

Hilangnya sifat amanah atau dapat dipercaya menjadi salah satu tanda akhir zaman. Rasulullah SAW pernah menyebutkan isyarat ini dalam sejumlah haditsnya.

Diceritakan dalam hadits Imam Bukhari yang terdapat dalam kitab Al Fitan karya Ibnu Katsir terjemahan Syamsuri, saat kiamat akan tiba, Allah SWT akan mencabut amanah dari hati manusia.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya amanah turun ke dasar hati orang-orang kemudian mereka belajar Al-Qur'an dan belajar as-Sunnah."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, Rasulullah SAW menceritakan pengangkatan amanah dari hati manusia seraya bersabda, "Seorang laki-laki tidur sesaat, maka amanah ditarik dari hatinya dan bekasnya masih seperti bekas bintik-bintik. Kemudian tidur sesaat, maka amanah ditarik dari hatinya dan bekasnya seperti bekas terkena jilatan api. Seperti bara yang diletakkan di kakimu dan membuatnya terkelupas, lalu engkau melihatnya membengkak, serta di dalamnya tidak terdapat isi apa-apa kecuali air. Maka orang-orang memasuki waktu pagi, lalu mereka melakukan jual beli dan nyaris tidak ada seorang pun yang menunaikan amanah.

Maka dikatakan, 'Sungguh dalam bani fulan ada seorang laki-laki yang jujur.' Hingga banyak orang mengatakan tentang laki-laki itu, 'Betapa bijaknya ia, betapa baiknya ia, dan betapa sabar serta kuatnya ia.' Sementara di hatinya tidak ada keimanan, meski seberat biji sawi sekalipun.

ADVERTISEMENT

Telah datang kepadaku suatu zaman dan aku tidak peduli siapa yang telah aku baiat dari kalian. Apabila ia seorang muslim, maka dikembalikan kepada Islam. Dan apabila Yahudi atau Nasrani, maka ia kembalikan pada apa yang ia usahakan. Sementara hari ini aku tidak membaiat melainkan fulan dan fulan." (HR Imam Muslim dari al-A'masy)

Diserahkan Urusan pada Bukan Ahlinya

Dalam kitab An Nihayah terjemahan Anshori Umar Sitanggal dan Imron Hasan, Ibnu Katsir juga memaparkan sejumlah hadits tentang hilangnya amanah sebagai tanda kiamat. Diceritakan, suatu ketika orang Badui bertanya kepada Rasulullah SAW perihal datangnya kiamat. Rasulullah SAW pada saat itu menjawab, kiamat akan tiba saat amanah telah disia-siakan.

Orang Badui itu menanyakan lebih lanjut maksud disia-siakannya amanah. Nabi SAW kemudian menjawab, amanah disia-siakan ketika segala urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya.

Berikut bunyi hadits lengkapnya,

أَنْ أَعْرَابًا سَأَلَ رَسُولَ الله الله متى السَّاعَةُ؟ فَقَالَ إِذَا ضُيِّعَتِ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ أَوْ قَالَ مَا إِضَاعَتُهَا قَالَ إِذَا تَوَسَّدَ الأَمْرَ غَيْرُ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ.

Artinya: "Bahwasannya seorang Badui bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, 'Kapankah terjadinya kiamat?' Rasul menjawab, 'Apabila amanah telah disia-siakan, maka tunggulah terjadinya kiamat.' Badui itu bertanya pula, 'Ya Rasul Allah, bagaimanakah disia-siakannya amanah itu?' Rasul menjawab, 'Apabila segala urusan telah diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat.'

Keterangan tersebut dikuatkan dengan sejumlah hadits lain, salah satunya riwayat Imam Ahmad dan Anas bin Malik RA yang meriwayatkan hadits secara marfu, "Kiamat tidak akan terjadi sebelum dicabutnya ilmu, merajalelanya kebodohan, berkurangnya laki-laki dan meningkatnya jumlah wanita, sehingga seorang lelaki menjadi penanggung lima puluh wanita."

Dalam hadits lain dikatakan,

لا تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَسُوْدَ كُلَّ قَبِيلَةٍ رَدَالُهَا .

Artinya: "Kiamat tidak akan terjadi sebelum tiap-tiap kabilah dipimpin oleh orang-orang yang hina di antara mereka."

Wallahu a'lam.




(kri/erd)

Hide Ads