Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat adanya penurunan indeks risiko bencana per April 2025. Hal ini diungkapkan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kaltara, Andi Amriampa dalam sosialisasi mitigasi dan kesiapsiagaan bencana di Bulungan, Senin (28/4/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang diperingati setiap 26 April. Berdasarkan data BPBD Kaltara sejak April 2015 hingga April 2025, provinsi ini mencatat 183 banjir, 337 longsor, 701 kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), 405 kebakaran bangunan, 12 gempa bumi, dan 5 abrasi.
Karhutla menjadi peristiwa dengan angka tertinggi, terutama pada 2019 dengan 206 kejadian. Banjir mencatat rekor tertinggi pada 2024 dengan 33 kejadian, sementara angka longsor tertinggi terjadi pada 2022 dengan 72 kejadian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karhutla, banjir, dan longsor masih menjadi ancaman utama. Untuk Karhutla, Bulungan dan Nunukan paling rawan karena faktor hidrometeorologi yang menyebabkan kekeringan," ujar Andi.
Andi menjelaskan Karhutla di kedua kabupaten tersebut kerap dipicu aktivitas pembukaan lahan di tengah kondisi kering. Untuk itu, BPBD terus menggencarkan sosialisasi mitigasi bencana dengan melibatkan seluruh elemen pentahelix, termasuk organisasi perangkat daerah (OPD), masyarakat, dan komunitas peduli lingkungan.
Salah satu upaya mitigasi adalah mengoptimalkan peran Masyarakat Peduli Api (MPA), kelompok masyarakat yang dibentuk bersama dinas kehutanan untuk memantau dan mencegah Karhutla.
"Kami dorong stakeholder, terutama di wilayah rawan, untuk memantau secara sistematis potensi kebakaran," tambahnya.
Pada 2024, Kabupaten Bulungan menjadi daerah dengan indeks risiko bencana tertinggi di Kaltara yang mencapai 157,35, diikuti Kabupaten Tana Tidung dengan 146,77. Meski demikian, Andi optimistis langkah mitigasi yang terpadu dapat terus menekan angka kejadian bencana.
"Kami berharap keterpaduan antar-stakeholder bisa memperkuat kesiapsiagaan dan meminimalkan dampak bencana di Kaltara," tutup Andi.
(sun/des)