Sejumlah kepala sekolah menengah atas (SMA) maupun sekolah menengah kejuruan (SMK) di Denpasar, Bali, merespons wacana pengkajian ulang Kurikulum Merdeka. Mereka berharap agar hasil kajian dapat berpihak kepada siswa.
Kepala SMK Negeri 1 Denpasar, I Wayan Mustika, mengatakan hasil kajian diharapkan dapat mengedepankan kepentingan siswa. Dengan tujuan, para siswa memiliki life skill ketika lulus sekolah.
"Kalau dikaji ulang, tentu ada alat yang tepat untuk kajiannya. Dengan tentunya berpihak kepada peserta didik. Bagaimana passion anak kita setelah lulus mampu menjadi orang yang punya life skill," ujar Mustika di ruangannya, Rabu (23/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mustika menilai Kurikulum Merdeka bersifat fleksibel. Artinya, siswa dibolehkan memilih mata pelajaran sesuai minatnya.
Menurut Mustika, tak ada persoalan berarti dalam evaluasi Kurikulum Merdeka. Penerapan Kurikulum Merdeka hanya masalah penyesuaian waktu.
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum baru. Bahkan, SMK Negeri 1 Denpasar baru menerapkan Kurikulum Merdeka pada 2023, ketika Mustika menjabat sebagai kepala sekolah (kepsek).
"Secara umum, (SMK di) Denpasar ini baru tahun kedua kurikulum merdeka. Baru tahun 2023 kami mulai di sini (SMKN 1 Denpasar). Penyesuaian waktu, adaptasi, itu kan penting. Ada materi yang kami siapkan," terang Mustika.
Esensi dalam setiap perubahan kurikulum, bagi Mustika, tidak terlalu jauh berbeda. Seperti yang terjadi antara Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka yang hanya terjadi perubahan sejumlah istilah.
"Sebenarnya esensialnya tidak jauh berbeda. Hanya istilah-istilah saja yang diperbaharui. Bagaimana kita berpihak kepada siswa untuk memberikan layanan yang baik," terang Mustika.
Kepala SMA Negeri 4 Denpasar, I Made Sudana, menuturkan tak ada kesulitan dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Sehingga, tak ada hal yang perlu dievaluasi.
Pasalnya, SMAN 4 Denpasar telah menerapkan Kurikulum Merdeka sejak 2022. Dalam pelaksanaannya, Sudana mengeklaim, tak mengalami tantangan berarti.
"Kami Sekolah Penggerak dari tahun 2021. Tahun 2022 keluar Kurikulum Merdeka. Jadi kami Sekolah Penggerak Kurikulum Merdeka. Tidak ada masalah," ujar Sudana kepada detikBali di sela-sela perayaan hari ulang tahun (HUT) SMAN 4 Denpasar.
Sudana menerangkan, kurikulum Merdeka dalam pelaksanaannya berpusat pada siswa. Tujuannya menciptakan karakter siswa melalui profil pelajar Pancasila
Menurut Sudana, setiap kurikulum memiliki kelebihan masing-masing. Hal ini disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Meski demikian, Sudana menyerahkan sepenuhnya pengkajian ulang Kurikulum Merdeka kepada pemerintah. Sebab, dirinya disebut hanya sebagai pihak yang melaksanakan kebijakan tersebut.
"Kurikulum itu sama-sama punya kelebihan di zamannya masing-masing, tetapi (Kurikulum Merdeka) sudah baik. Pada intinya kami ikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah," tegasnya.
Sebelumnya, Abdul Mu'ti baru saja dilantik sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) di Kabinet Merah Putih. Hal pertama yang hendak dilakukannya adalah mengkaji ulang kebijakan zonasi, Kurikulum Merdeka, dan ujian nasional. Apakah ujian nasional akan diadakan lagi?
Dilansir dari detikNews, Abdul Mu'ti menjelaskan setiap kebijakan selalu menimbulkan pro dan kontra sehingga mengkaji ulang adalah upaya untuk mendapat kesimpulan yang pas.
"Tetapi tentu saja semuanya akan kami lihat secara keseluruhan, tidak secara tergesa-gesa karena itu saya dalam beberapa saat ini nanti akan minta masukan dari berbagai pihak, baik dari kalangan pemerintah daerah, dari masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan, maupun dari kalangan wartawan, teman-teman masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya," kata Abdul Mu'ti kepada wartawan di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (21/10/2024).
(iws/gsp)