Abdurrahman bin Auf adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW. Ia berasal dari golongan saudagar kaya raya.
Menukil dari buku Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas XI oleh H Aminudin dan Harjan Syuhada, Abdurrahman bin Auf lahir di Makkah 10 tahun setelah tahun Gajah. Usianya lebih muda dari Rasulullah SAW.
Nama aslinya adalah Abdurrahman bin Auf adalah Abdurrahman bin Auf bin Abdu Manaf bin Abdul Harits bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah Al-Qurassyi Al-Zuhri. Ia merupakan sosok yang rajin bersedekah sampai-sampai rajin menyumbangkan hartanya untuk menegakkan ajaran Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdurrahman bin Auf disebut sebagai sosok yang sangat dermawan. Seluruh usahanya ditujukan untuk mencari ridha Allah SWT.
Ketika berdagang, Abdurrahman bin Auf selalu menjauhkan barang-barang yang haram hingga subhat. Keuntungannya tak hanya dinikmati sendiri, meliainkan untuk sanak keluarga sekaligus perjuangan di jalan Allah SWT.
Penduduk Madinah mengatakan seluruh masyarakat di sana berserikat dengan Abdurrahman bin Auf yang menjadi bukti saking kayanya beliau. Dari hartanya 1/3 dipinjamkan kepada mereka, 1/3 membayari utang-utang mereka, dan 1/3 lainnya dibagi-bagikan kepada mereka.
Rasulullah SAW pernah bertanya kepadanya, "Wahai Abdurrahman bin Auf, kenapa engkau infakkan seluruh hartamu? Lalu apa yang telah engkau tinggalkan untuk keluargamu?"
Dia menjawab, "Sesungguhnya aku telah meninggalkan keluargaku yang jauh lebih berharga dari semua harta itu ya Rasulullah, yaitu Allah dan Rasul-Nya."
Setelah Rasulullah SAW wafat, Abdurrahman bin Auf bertugas menjaga kesejahteraan dan keselamatan para istri Nabi SAW. Ia memenuhi segala kebutuhan mereka dan mengadakan pengawalan bagi Ummahatul Mukminin tersebut bila berpergian.
Abdurrahman bin Auf bahkan membeli sebidang tanah dan membagi-bagikannya kepada Bani Zuhrah serta Ummahatul Mukminin. Ketika jatah Aisyah RA diberitahu, beliau bertanya,
"Siapa yang menghadiahkan tanah itu buatku?"
"Abdurrahman bin Auf," jawab si petugas.
Aisyah lalu berkata, "Rasulullah pernah bersabda, 'Tidak ada orang yang kasihan kepada kalian sepeninggalku kecuali orang-orang bersabar,"
Semakin banyak keuntungan yang diperoleh Abdurrahman bin Auf, semakin besar pula kedermawanannya dalam menyumbangkan harta di jalan Allah. Hal ini ia lakukan secara sembunyi maupun terang-terangan.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Kisah Wafatnya Nabi Sulaiman AS: Bukti Jin Tidak Mengetahui Hal Ghaib
Makanan Mengandung Babi Bersertifikat Halal Ditarik dari Peredaran
Makanan Mengandung Babi 'Berlabel Halal', BPJPH: Kami Selidiki dan Beri Sanksi