Seorang pemuda asal Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, Hery Arifudin terbilang petani sukses. Hery mampu menjadi pemasok Jambu Citra dari lereng Muria ke beberapa kota, termasuk Jakarta.
Hery merupakan warga Desa Jrahi yang berlokasi di Pegunungan Muria wilayah Pati. Di sana Hery sukses dengan menanam buah jambu citra.
Jambu dari kebun di Lereng Muria ini dijual Hery sampai ke beberapa daerah luar Pati. Seperti Jawa Timur, Jawa Barat dan Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jambu citra itu warna merah dan rasanya manis," ungkap Hery saat ditemui di lokasi, Selasa (29/4/2025).
Hery mengatakan wilayah Lereng Muria lebih cocok ditanami buah jambu karena cuacanya yang cenderung dingin. Menurutnya, jambu citra tidak cocok ditanam di daerah panas. Saat kemarau, kata dia, hasil tanaman jambu citra biasanya tumbuh kecil-kecil.
"Terus kalau jambu citra itu biasanya kalau musim kemarau banyak kendala, entah kurang gede dan warnanya pudar," ungkap dia.
Dia mengatakan jambu citra miliknya dijual sampai beberapa daerah. Sebab permintaan jambu dari Jrahi Pati cukup lumayan tinggi.
Beberapa pelanggannya datang dari Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jakarta. Adapun harganya kisaran Rp 20 ribu per kilogramnya.
"Biasanya itu kita kirim lima kuintal per hari. Kalau untuk omzetnya sendiri per setahun nggak pernah hitung," ungkap dia.
Hery mengatakan untuk menunjang usahanya tani jambu ini tidak mudah. Beberapa tahun ini dia memanfaatkan program dari Bank Rakyat Indonesia untuk modal senilai Rp 20 juta.
Modal dari BRI ia gunakan untuk menambah budidaya jambu di Jrahi. Dia berharap agar jambu jrahi bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.
"Sehingga ekonomi petani di sekitaran ikut bergerak dan semangat bertani dari para pemuda semakin besar," ungkap dia.
Terpisah, Manajer Mikro BRI Office Pati, Novi Ristanto menjelaskan permodalan dari BRI dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi lokasi. Baik di sektor usaha mikro dan pertanian.
"Sehingga penyaluran kredit usaha mikro dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, " kata Novi saat dihubungi hari ini.
Lebih lanjut, Novi menjelaskan adanya program ini diharapkan dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan. "Dengan membantu usaha mikro berkembang, diharapkan tercipta lebih banyak lapangan kerja dan pendapatan masyarakat meningkat," pungkasnya.
(ahr/apl)