Kisah Nabi Yusuf AS Dibuang ke Sumur, Dijelaskan dalam Al-Qur'an

Kisah Nabi Yusuf AS Dibuang ke Sumur, Dijelaskan dalam Al-Qur'an

Devi Setya - detikHikmah
Kamis, 17 Apr 2025 12:30 WIB
Ilustrasi kisah Nabi
Ilustrasi Kisah Nabi Yusuf Foto: Getty Images/iStockphoto/rudall30
Jakarta -

Nabi Yusuf AS adalah salah satu nabi yang kisah hidupnya dijelaskan secara panjang dan utuh dalam satu surat khusus dalam Al-Qur'an, yaitu Surat Yusuf. Salah satu kisah yang gamblang dijelaskan adalah ketika Nabi Yusuf AS dibuang ke sumur oleh saudara-saudaranya.

Peristiwa ini merupakan awal dari perjalanan panjang yang akhirnya membawanya kepada kemuliaan sebagai penguasa Mesir.

Kisah Nabi Yusuf AS tidak hanya menarik karena lika-liku perjalanannya, tetapi juga penuh pelajaran berharga tentang kesabaran, keikhlasan, pengkhianatan, hingga pengampunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saudara-saudara Nabi Yusuf yang Cemburu

Mengutip buku Kisah Para Nabi: Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi sejak Nabi Adam Alaihissalam hingga Nabi Isa Alaihissalam karya Ibnu Katsir, Nabi Yusuf AS adalah anak dari Nabi Ya'qub AS. Beliau memiliki sebelas saudara laki-laki, dan Yusuf termasuk anak yang paling disayang oleh ayahnya.

Kecintaan yang besar dari Nabi Ya'qub kepada Yusuf menimbulkan kecemburuan dan rasa iri di hati saudara-saudaranya.

ADVERTISEMENT

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Yusuf ayat 8,

إِذْ قَالُوا۟ لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَىٰٓ أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

Artinya: (Yaitu) ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.

Kecemburuan ini mendorong saudara-saudara Yusuf untuk merencanakan sesuatu yang jahat yakni menyingkirkan Yusuf agar perhatian ayahnya hanya tertuju kepada mereka.

Peristiwa Dibuangnya Nabi Yusuf AS ke Sumur

Setelah berdiskusi panjang, mereka memutuskan untuk membuang Yusuf ke dalam sumur yang dalam, di tempat yang sepi. Tujuan mereka tidak lain adalah untuk menyingkirkan Yusuf dari rumah sehingga sang ayah tidak lagi memusatkan perhatian kepada anak kesayangannya itu.

Peristiwa ini tercatat dalam surat Yusuf ayat 9,

ٱقْتُلُوا۟ يُوسُفَ أَوِ ٱطْرَحُوهُ أَرْضًا يَخْلُ لَكُمْ وَجْهُ أَبِيكُمْ وَتَكُونُوا۟ مِنۢ بَعْدِهِۦ قَوْمًا صَٰلِحِينَ

Artinya: Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik".

Namun, salah satu dari mereka mengusulkan ide yang lebih ringan yakni membuang Yusuf ke sumur tua. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surat Yusuf ayat 10.

قَالَ قَآئِلٌ مِّنْهُمْ لَا تَقْتُلُوا۟ يُوسُفَ وَأَلْقُوهُ فِى غَيَٰبَتِ ٱلْجُبِّ يَلْتَقِطْهُ بَعْضُ ٱلسَّيَّارَةِ إِن كُنتُمْ فَٰعِلِينَ

Artinya: Seorang di antara mereka berkata: "Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat".

Bujuk Rayu agar Yusuf Ikut Pergi

Untuk menjalankan rencananya, para saudara yang berniat jahat ini lebih dulu meminta izin kepada Nabi Ya'qub agar Yusuf diizinkan ikut bermain bersama mereka.

Melalui surat Yusuf ayat 12, kisah ini jelaskan,

أَرْسِلْهُ مَعَنَا غَدًا يَرْتَعْ وَيَلْعَبْ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ

Artinya: Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya".

Awalnya Nabi Ya'qub ragu karena beliau khawatir Yusuf akan dimakan serigala atau mendapat hal yang membahayakan. Namun karena desakan mereka, akhirnya beliau mengizinkan.

Setelah berhasil mengajak Yusuf keluar rumah, mereka melaksanakan rencana dengan melemparkan Yusuf ke dalam sumur tua yang gelap dan dalam. Kisah ini diabadikan dalam surat Yusuf ayat 15,

فَلَمَّا ذَهَبُوا۟ بِهِۦ وَأَجْمَعُوٓا۟ أَن يَجْعَلُوهُ فِى غَيَٰبَتِ ٱلْجُبِّ ۚ وَأَوْحَيْنَآ إِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُم بِأَمْرِهِمْ هَٰذَا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

Artinya: Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu dia sudah dalam sumur) Kami wahyukan kepada Yusuf "Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi".

Saudara-Saudara Yusuf Menipu Ayahnya

Untuk menutupi perbuatan mereka, saudara-saudara Yusuf memalsukan bukti dengan mengotori baju Yusuf dengan darah palsu, lalu menangis dan berkata bahwa Yusuf telah dimakan serigala. Semuanya diceritakan sebagaimana tertulis dalam Al-Qur'an surat Yusuf ayat 16-18.

Surat Yusuf Ayat 16

وَجَآءُوٓ أَبَاهُمْ عِشَآءً يَبْكُونَ

Artinya: Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis.

Surat Yusuf Ayat 17

قَالُوا۟ يَٰٓأَبَانَآ إِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوسُفَ عِندَ مَتَٰعِنَا فَأَكَلَهُ ٱلذِّئْبُ ۖ وَمَآ أَنتَ بِمُؤْمِنٍ لَّنَا وَلَوْ كُنَّا صَٰدِقِينَ

Artinya: Mereka berkata "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar".

Namun Nabi Ya'qub, dengan firasat dan keimanan yang kuat, menyadari bahwa ini hanyalah kebohongan:

Surat Yusuf Ayat 18

وَجَآءُو عَلَىٰ قَمِيصِهِۦ بِدَمٍ كَذِبٍ ۚ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنفُسُكُمْ أَمْرًا ۖ فَصَبْرٌ جَمِيلٌ ۖ وَٱللَّهُ ٱلْمُسْتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ

Artinya: Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Ya'qub berkata: "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan".

Pertolongan Allah SWT kepada Nabi Yusuf AS (h2)

Meskipun dibuang dan dikhianati, Yusuf tidak sendiri. Allah SWT menjaganya. Dalam sumur itu, Allah SWT memberikan wahyu bahwa Yusuf kelak akan menceritakan kejadian ini kembali kepada saudara-saudaranya dan itu terbukti bertahun-tahun kemudian saat Yusuf AS menjadi penguasa Mesir.

Tak lama kemudian, datang sekelompok musafir yang mengambil air di sumur tersebut, dan mereka menemukan Yusuf seperti diceritakan dalam surat Yusuf ayat 19,

وَجَآءَتْ سَيَّارَةٌ فَأَرْسَلُوا۟ وَارِدَهُمْ فَأَدْلَىٰ دَلْوَهُۥ ۖ قَالَ يَٰبُشْرَىٰ هَٰذَا غُلَٰمٌ ۚ وَأَسَرُّوهُ بِضَٰعَةً ۚ وَٱللَّهُ عَلِيمٌۢ بِمَا يَعْمَلُونَ

Artinya: Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: "Oh, kabar gembira, ini seorang anak muda!" Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.

Nabi Yusuf AS kemudian dibawa ke Mesir oleh para musafir tersebut. Kisah Nabi Yusuf AS yang dibuang ke dalam sumur adalah bukti bahwa ujian berat bisa menjadi pintu kemuliaan, jika dihadapi dengan sabar dan tawakal.




(dvs/inf)

Hide Ads