Mengapa Remaja Perempuan Lebih Rentan Terkena Depresi? Ini Kata Studi

ADVERTISEMENT

Mengapa Remaja Perempuan Lebih Rentan Terkena Depresi? Ini Kata Studi

Cicin Yulianti - detikEdu
Minggu, 06 Apr 2025 20:00 WIB
Business woman is depressed. She felt stressed and alone in the house.
Ilustrasi perempuan sedang alami depresi. Foto: Getty Images/iStockphoto/torwai
Jakarta -

Remaja adalah masa seseorang tengah sibuk mencari jati diri. Tak sedikit dari remaja merasa bingung hingga mengalami depresi akan suatu masalah yang menimpanya.

Menurut World Health Organization (WHO), kasus depresi lebih banyak dialami oleh perempuan daripada laki-laki. Apa sebenarnya penyebab depresi lebih banyak menimpa remaja perempuan?

Sebuah penelitian oleh King's College London mengungkap alasan mengapa remaja perempuan lebih rentan depresi dibandingkan laki-laki. Para peneliti menguji darah beserta gejala depresi dari 150 remaja di Brazil usia 14-16 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masa remaja adalah masa ketika banyak perubahan terjadi di otak dan tubuh, tetapi kita masih tahu sangat sedikit tentang kemungkinan pemicu biologis depresi dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi perbedaan antara remaja laki-laki dan perempuan," kata salah satu peneliti Prof Valeria Mondelli dilansir BBC Science Focus.

Kadar Asam Kynurenic Lebih Rendah

Temuan awal dari hasil penelitian, remaja yang berisiko tinggi terkena depresi adalah mereka yang kadar asam kynurenicnya lebih rendah. Zat tersebut dapat menyehatkan otak.

ADVERTISEMENT

Selain itu, triptofan remaja yang resiko terkena depresinya tinggi lebih banyak terpecah sehingga memproduksi bahan kimia berbahaya. Hal ini lebih banyak ditemukan pada remaja perempuan.

Kynurenine pada perempuan cenderung tidak seimbang pada otak. Untuk membuktikannya, peneliti menguji darah para remaja.

"Studi kami menunjukkan jalur kynurenine berperan dalam perkembangan depresi selama masa remaja yang dapat membantu kita memahami mengapa ada kejadian yang lebih tinggi di kalangan anak perempuan," kata Mondelli.

Zat Kimia Beracun Lebih Tinggi

Penelitian dilakukan Mondelli selama tiga tahun. Di tahun ke-3 ia dan peneliti lain menguji darah responden.

Mereka menemukan bahwa anak perempuan yang mengalami depresi secara terus-menerus mempunyai kadar zat kimia beracun lebih tinggi di otak.

Penulis utama dari makalan studi ini yakni Dr Naghmeh Nikkheslat mengatakan pengobatan yang menargetkan jalur kynurenine bisa dilakukan bagi remaja perempuan yang terkena depresi.

"Dengan mengidentifikasi jalur biologis yang terlibat, kami berharap dapat membantu membangun gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana kami dapat membantu remaja mengelola depresi," tuturnya.

Gangguan Suasana Hati Perempuan 2 Kali Lebih dari Laki-laki

Mengutip Child Mind Institute, pakar klinis Ron J Steingard menambahkan alasan lain mengapa depresi lebih rentan dialami remaja perempuan. Salah satunya, gangguan suasana hati pada perempuan dua kali lipat dari laki-laki.

Remaja perempuan dan laki-laki punya cara memproses rangsangan emosional yang berbeda. Remaja perempuan lebih cepat dewasa dalam mengenali emosi mereka atau lebih peka daripada laki-laki.

Oleh karena itu, bagi orang tua yang memiliki remaja perempuan harus lebih ekstra memperhatikan perilaku dan sikap mereka. Caranya dengan mengenali gejala depresi.

Gejala depresi ditandai ketika ia mulai berhenti melakukan hal-hal yang disukai. Selain itu, ia juga akan kehilangan nafsu makan, gangguan tidur, mudah tersinggung atau sedih hingga menurunnya prestasi akademis.




(cyu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads