Menkeu Sri Mulyani: Beasiswa KIP Kuliah Tak Kena Efisiensi Anggaran

ADVERTISEMENT

Menkeu Sri Mulyani: Beasiswa KIP Kuliah Tak Kena Efisiensi Anggaran

Cicin Yulianti - detikEdu
Jumat, 14 Feb 2025 20:30 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa Pemerintah berupaya menjaga daya beli masyarakat berpendapatan menengah ke bawah melalui insentif berupa pemberian diskon 50 persen tarif listrik bagi rumah tangga dengan daya terpasang 2.200 VA atau lebih rendah pada periode Januari - Februari 2025. (Dok: PLN)
Foto: Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.
Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan anggaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah tak jadi alami efisiensi imbas Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun 2025.

"Mengenai berita munculnya Kartu Indonesia Pintar (KIP), kami tegaskan beasiswa KIP tidak dilakukan pemotongan atau pengurangan," ujar Sri Mulyani saat konferensi pers di Gedung DPR RI Jumat (14/2/2025), dilansir dari detikNews,

Ia menegaskan bahwa sebanyak 1.040.192 mahasiswa pada tahun anggaran 2025 akan tetap menerima KIP Kuliah. Adapun total anggaran negara untuk KIP Kuliah ini sebesar Rp 14,70 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anggaran itu tidak terkena pemotongan dan kurangi," tambahnya.

Selain KIP Kuliah, bantuan pendidikan lain seperti Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) dan Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) di bawah Kementerian Agama tetap berjalan.

ADVERTISEMENT

Begitu juga beasiswa yang disediakan oleh Kemenkeu yakni LPDP. Beasiswa tersebut kini masih berjalan dengan calon penerima sebanyak 40.030 siswa.

Anggaran untuk KIP Kuliah Sempat Akan Dipotong

Sebelumnya, pemangkasan anggaran KIP Kuliah ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro usai rapat kerja dengan Komisi X DPR pada Rabu (12/2/2025).

Berdasarkan rencana Ditjen Anggaran Kemenkeu, KIP Kuliah akan dipangkas Rp 1,31 triliun dari pagu awal Rp 14,69 triliun. Satryo pun kemudian mengusulkan agar KIP Kuliah tak alami efisiensi.

"Karena ini termasuk kategori yang tidak kena efisiensi," terangnya.

Adapun beasiswa lain yang terkena efisiensi menurut Satryo antara lain:

1. Program KIP Kuliah mengalami rencana efisiensi sebesar Rp 1,319 triliun dari pagu awal Rp14,698 triliun.
2. Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) pagu awalnya Rp164,7 miliar juga rencana terkena efisiensi sebesar Rp19,47 miliar.
3. Beasiswa ADiK yang pagu awalnya Rp213,73 miliar, rencana mengalami efisiensi sebesar 10 persen.
4. Beasiswa KNB (kerja sama negara berkembang) yang pagu awalnya Rp85,348 miliar, rencananya dipotong sekitar 25 persen atau Rp21 miliar.
5. Beasiswa dosen dan tenaga pendidikan dalam dan luar negeri, pagu awalnya Rp236,8 miliar, rencana efisiensinya sebesar 25 persen atau Rp59 miliar.

Total Anggaran Kemendiktisaintek yang Kena Efisiensi

Berdasarkan instruksi Presiden, Kemendiktisaintek mengalami efisiensi anggaran sebesar Rp 14,3 triliun dari pagu anggaran Rp 56,6 triliun.

Adapun total pemangkasan anggaran di seluruh kementerian dan lembaga senilai Rp306,69 triliun. Selain Mendiktisaintek, harapan tak adanya efisiensi beasiswa juga dituturkan Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian. DPR memblokir efisiensi anggaran untuk berbagai beasiswa di bawah Kemendikti ini.

"Memahami usulan efisiensi versi Kemendiktisaintek RI sebagaimana paparan salindia 11. Oleh karena itu, alokasi anggaran untuk beasiswa seperti KIP K, ADiK, BPI, KNB, dan beasiswa untuk dosen dan tendik dalam dan luar Negeri harus disesuaikan dengan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 di mana belanja pegawai dan belanja sosial tidak dilakukan efisiensi," tegas Hetifah dalam keputusan Rapat Kerja Komisi X DPR dengan Kemendiktisaintek, Kemendikdasmen, dan Kemenbud pada Rabu (12/2/2025) lalu.




(cyu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads