Misteri Angin (Riyah) dan Penyerbukan

Keajaiban Al-Qur'an (30)

Misteri Angin (Riyah) dan Penyerbukan

Nasaruddin Umar - detikHikmah
Minggu, 30 Mar 2025 05:18 WIB
Menag Nasaruddin Umar
Foto: Dok Humas BPKH
Jakarta -

Dalam ilmu tumbuh-tumbuhan, penyerbukan merupakan hal yang amat penting. Penyerbukan menyebabkan pembiakan tumbuh-tumbuhan. Penyerbukan itu sendiri adalah suatu proses sampainya serbuk sari pada tempat tujuan. Penyerbukan sendiri à serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri. Jenis-jenis penyerbukan dikenal ada tiga macam, yaitu: 1) Penyerbukan sendiri yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri, 2) penyerbukan tetangga, yaitu sari jatuh ke kepala putik bunga lain tetapi masih dalam satu pohon, 3) penyerbukan silang yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga dari pohon lain tetapi masih satu jenis tumbuhan, dan 4) penyerbukan bastar yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga dari pohon lain yang sejenis tetapi berbeda varietasnya.

Penyerbukan sesungguhnya tidak lain adalah reproduksi generatif berupa terwujudnya individu baru yang didahului dengan peleburan dua sel gamet. Karena itu, penyerbukan biasa juga disebut rangkaian proses dari peristiwa perkawinan atau pembuahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Seperti kita ketahui bahwa tumbuh-tumbuhan sama saja dengan hewan dan manusia, ada jantan ada betina yang membutuhkan perkawinan dan selanjutnya terjadi pembuahan. Kedua "jenis kelamin" tumbuh-tumbuhan itu masing masing memiliki ciri khas dan fungsinya masing-masing. Satu sama lainnya saling membutuhkan. Pembuahan atau fertilisasi pada tumbuhan berbiji akan terjadi manakala didahului proses penyerbukan. Di sinilah angin memegang peran penting di dalam proses penyerbukan tersebut, karena hujan menjadi media atau perantara . Meskipun peristiwa atau benda lain bisa juga menjadi media penyerbukan untuk spesies tumbuhan tertentu, seperti hewan dan serangga, air, usaha manusia, dan angin.


Penyerbukan melalui angin biasanya jenis tumbuhan yang memiliki bunga yang berserbuk sari banyak, kecil, dan ringan; tangkai sari yang panjang, kepala putik bunga terentang keluar, dan bentuk mahkota bunga kecil atau yang tidak memiliki mahkota. Fungsi angina dalam tumbuhan jenis ini untuk menerbangkan serbuk kemudian berpindah ke putik bunga lain. Contoh penyerbukan seperti ini pada tanaman jagung dan padi.

ADVERTISEMENT


Fungsi angina dalam konsep penyerbukan dijelaskan di dalam ayat: "Dan Kami telah meniupkan angin (al-riyah) untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya". (Q.S. al-Hijr/15: 22). Demikian pula dalam ayat lain: "Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angina (al-riyah). Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". (Q.S. al-Kahfi/18: 45).

Baca juga: Misteri Atom

Menarik untuk dikaji bahwa angina yang memberi manfaat besar untuk kehidupan manusia sebagaimana dicontohkan di atas semuanya menggunakan bentuk jamak (riyah). Sedangkan angina dalam bentuk mufrad (rih) umumnya menjadi musuh kemanusiaan. Angin yang mendatangkan musibah seperti angin topan yang memorak-porandakan bangunan dan pepohonan semuanya menggunakan angin dalam bentuk mufrad (rih). Sedangkan angina yang membawa berkah semuanya menggunakan bentuk jamak (riyah).

Prof. Nasaruddin Umar

Menteri Agama Republik Indonesia

Imam Besar Masjid Istiqlal

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih - Redaksi)




(lus/lus)

Hide Ads