Ortu Siswa Dibanting Pelatih Tim Futsal Lawan Menanti Permintaan Maaf

Ortu Siswa Dibanting Pelatih Tim Futsal Lawan Menanti Permintaan Maaf

Aprilia Devi - detikJatim
Selasa, 29 Apr 2025 16:25 WIB
Siswa yang dibanting pelatih usai menang futsal di SMP Labschool Unesa 1 Surabaya.
Ayah siswa yang dibanting pelatih usai menang futsal di SMP Labschool Unesa 1 Surabaya (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Keluarga siswa MI Al Hidayah berinisial BAI (11), pemain futsal yang menjadi korban kekerasan oleh pelatih tim futsal lawan dari SDN Simolawang berinisial BAZ (33) berharap pelaku segera menyampaikan permintaan maaf. Selain itu pihaknya tetap meminta proses hukum terhadap pelaku tetap diterapkan.

"Harapan dari keluarga ya, secepatnya yang bersangkutan melakukan permohonan maaf dan tetap proses hukum bisa jalan terus. Biar ada pembelajaran hukum terkait apa yang sudah dilakukan," ujar ayah korban, Bambang Sri Mahendra ditemui detikJatim, Senin (28/4/2025).

Bambang menambahkan bahwa insiden itu diharapkan juga bisa menjadi pelajaran penting bagi semua pendidik agar tidak bertindak melampaui batas kewenangan yang mereka miliki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini juga menjadi kacamata seluruh pendidik agar tidak melakukan tindakan yang melampaui batas selaku pendidik," tegasnya.

Akibat insiden itu, BAI harus menghentikan aktivitas fisik berat, termasuk futsal, selama kurang lebih 5 hingga 6 bulan ke depan. Ini berkaitan dengan hasil rontgen yang menunjukkan adanya keretakan pada tulang ekornya.

ADVERTISEMENT

"Informasi dari dokter setelah rontgen, terjadi keretakan tulang ekor. Sehingga anak ini tidak boleh bermain olahraga keras-keras dan harus istirahat," kata Bambang.

Kondisi ini membuat BAI harus merelakan hobinya untuk sementara waktu. Padahal hobi bermain futsal ini telah dijalani BAI sejak kecil. Bahkan futsal menjadi bagian penting dalam kesehariannya.

"Ya, ini mengganggu aktivitas anak saya. Untuk bermain bola atau apa, ya sudah harus berhenti dulu," imbuh Bambang.

Dari pengakuan BAI, setelah terjadinya insiden tersebut di lapangan, dirinya sempat tidak merasakan sakit dan bahkan melanjutkan pertandingan final. Namun, rasa nyeri mulai muncul setelah pertandingan usai dan pemeriksaan medis dilakukan.

"Pas habis dirontgen itu baru kerasa sakit di punggung," ujar BAI.

Ia pun mengaku sedih harus berhenti bermain futsal untuk waktu yang cukup lama.

"Sakitnya nyeri. Saya itu sudah main futsal sejak kecil," tambahnya.

Sekadar mengingatkan, insiden itu bermula saat MI Al Hidayah bertanding melawan SDN Simolawang dalam semifinal kompetisi futsal yang digelar SMP Labschool Unesa 1 di Jalan Kawung, Kemayoran, Surabaya.

Pertandingan berjalan kondusif, dengan MI Al Hidayah unggul 4-2. Saat selebrasi kemenangan, tiba-tiba pelatih SDN Simolawang, BAZ (33) menarik BAI dari belakang dan membantingnya ke lapangan.

"Itu pas selebrasi, terus ditarik dari belakang. Enggak tahu kenapa," ungkap BAI.

Saat ini, keluarga korban telah melaporkan pelaku ke Polrestabes Surabaya. Laporan itu atas dasar UU 35/2014 tentang Perlindungan Anak.




(dpe/fat)


Hide Ads