Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama menyebut partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 di Pangkalpinang cukup rendah, yakni mencapai 53 persen. Untuk itu, camat diminta aktif dan gencar untuk menyosialisasikan pilkada ulang yang akan berlangsung pada Agustus 2025 mendatang.
"Ya kita akui ya, Pilkada 2024 ini partisipasi pemilih di Pangkalpinang menurun jauh jadi 53 persen dibandingkan saat Pilpres dan Pileg kemarin, di mana partisipasi masyarakatnya untuk memilih sebesar 83 persen," kata Pj Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama kepada detikSumbagsel.
Budi menjelaskan menurunnya partisipasi masyarakat di Kota Pangkalpinang untuk memilih, salah satunya karena faktor cuaca. Ia menyebut, saat hari pencoblosan, Kota Pangkalpinang dilanda hujan deras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Faktor utamanya partisipasi masyarakat jauh menurun ini karena hujan saat hari pencoblosan," ungkapnya.
Meski begitu, kata Budi, demi menyukseskan pilkada serta meningkatkan partisipasi masyarakat di pilkada ulang, ia meminta bantuan Camat dan Lurah untuk sosialisasi pentingnya memberikan suara.
"Tentu di Pilkada Ulang 2025 nanti, Camat dan Lurah harus bergerak sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya menyalurkan hak pilihnya untuk menentukan pilihan," jelasnya.
Budi menjelaskan, untuk menyelenggarakan pilkada ulang membutuhkan banyak dana, salah satu langkahnya yakni APBD 2025 sedang dilakukan.
"Kalau dana sebelumnya Rp 39 miliar, namun saat pilkada ulang nanti tentunya jauh di bawah itu karena tahapan kampanye sebentar, hanya 1 bulan, dana yang akan digunakan kita akan menyisir kembali APBD 2025 yang sudah disahkan kemarin, dan kita juga akan meminta bantuan ke APBN," ujarnya.
Berdasarkan hasil Pemilihan Wali Kota Pangkalpinang menyatakan kotak kosong menang 57,97 persen atau 48.528 suara, sedangkan pasangan calon tunggal Maulan Aklil-Masagus M Hakim memperoleh 42,02 persen atau 35.177 suara.
(dai/dai)