Polisi akan panggil pelatih futsal SDN Simolawang berinisial BAZ (33) yang diduga telah membanting siswa MI Al Hidayah berinisial BAI (11) usai pertandingan semi final futsal di SMP Labschool Surabaya. Pemanggilan ini adalah tindak lanjut atas laporan dari keluarga korban.
Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Dewi mengatakan bahwa rencananya BAZ (33) akan dipanggil hari ini sebagai pihak terlapor.
"Hari ini (pelatih dipanggil) akan dimintai keterangan sebagai terlapor," ujar Rina saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (29/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Rina belum bisa membeberkan lebih lanjut terkait proses pemeriksaan yang akan dilakukan. Sebab permasalahan ini masih dalam penyelidikan Unit PPA Polrestabes Surabaya.
"Masih penyelidikan," tukasnya.
Sebelumnya, keluarga korban BAI (11) telah melayangkan laporan ke Polrestabes Surabaya pada Minggu (27/4) malam. Laporan itu dilayangkan atas dasar UU 35/2014 tentang Perlindungan Anak. Pihak keluarga korban berharap masalah ini segera ditangani aparat penegak hukum.
"Harapan dari keluarga ya tetap proses hukum bisa jalan terus. Biar ada pembelajaran hukum terkait apa yang sudah dilakukan," ujar ayah korban, Bambang Sri Mahendra kepada detikJatim.
Bambang menambahkan bahwa insiden itu diharapkan juga bisa menjadi pelajaran penting bagi semua pendidik agar tidak bertindak melampaui batas kewenangan, apalagi sampai melakukan kekerasan terhadap anak didik.
"Ini juga menjadi kacamata seluruh pendidik agar tidak melakukan tindakan yang melampaui batas selaku pendidik," tegasnya.
Sebelumnya, pemain futsal dari MI Al Hidayah BAI (11) menjadi korban kekerasan oleh pelatih futsal tim lawannya yakni BAZ (33) dari SDN Simolawang usai pertandingan semi final futsal di SMP Labschool Surabaya pada Minggu (27/4).
Pelaku membanting korban ke lapangan saat tengah melakukan selebrasi setelah berhasil memperoleh kemenangan dengan skor 4-2 dalam pertandingan futsal tingkat SD/MI se Surabaya itu.
Akibatnya, korban mengalami keretakan tulang ekor. Akibat gangguan ini dokter yang menangani meminta korban menghindari aktivitas fisik, termasuk berlatih atau bermain futsal untuk beberapa bulan ke depan.
(dpe/iwd)