Lalu Muhamad Iqbal resmi dilantik sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis (20/2/2025). Iqbal adalah sosok yang meniti karier gemilang sebagai diplomat profesional yang kini memilih pulang kampung untuk memimpin Bumi Gora.
Keluarga dan Latar Belakang Iqbal
Iqbal adalah putra daerah yang lahir Kecamatan Praya, Lombok Tengah, NTB, pada 10 Juli 1972. Iqbal dibesarkan dalam keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan pendidikan.
Ayah Iqbal, Lalu Ma'ruf Misbah, adalah seorang tuan guru (tokoh agama) yang dihormati di Lombok Tengah. Sementara ibunya, Alimah, adalah seorang wanita karier di bidang pertanian. Pengaruh kedua orang tuanya membentuk karakter Iqbal menjadi pribadi yang religius, berdisiplin tinggi, dan peduli terhadap pembangunan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iqbal memiliki seorang istri bernama Sinta Agathia Soedjoko. Mereka memiliki dua orang anak.
Riwayat Pendidikan Iqbal
Pendidikan formal Iqbal dimulai di tanah kelahirannya hingga jenjang sekolah menengah pertama (SMP). Ia kemudian merantau ke Pulau Jawa pada usia 14 tahun untuk menimba ilmu di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Islam Assalaam, Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), dan lulus pada 1991.
Lulus dari ponpes, Iqbal lantas melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan mengambil jurusan Hubungan Internasional dan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan jurusan Sejarah.
Kegigihannya dalam menuntut ilmu mengantarkan Iqbal meraih gelar master di bidang Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia (UI) pada 2002. Tidak berhenti di situ, pada 2005, Iqbal berhasil meraih gelar doktor filsafat atau doctor of philosophy (PhD) dalam bidang Ilmu Politik dari Universitas Bucharest, Rumania.
Selain pendidikan formal, Iqbal juga mengikuti berbagai program studi non-gelar di Universitas Hiroshima, Jepang, dan Universitas PBB di Tokyo.
Karier Iqbal di Kemlu
Iqbal memulai karirnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pada 1998. Sejak saat itu, ia menunjukkan dedikasi dan profesionalisme yang tinggi sehingga dipercaya untuk menduduki berbagai posisi strategis, baik di dalam maupun di luar negeri.
Berikut adalah beberapa jabatan penting yang pernah diemban Iqbal.
- Sekretaris Konsuler di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bucharest, Rumania (2001-2005)
- Kepala Seksi Kejahatan Terorganisir Lintas Negara pada Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata
- Counsellor di KBRI/PTRI Wina, Austria (2008-2012)
- Kepala Subdit di Direktorat Perlindungan WNI dan BHI (2012-2014)
- Direktur Perlindungan WNI dan BHI (2015-2018)
- Duta Besar (Dubes) Indonesia di Turki (2019-2023)
- Sherpa Indonesia untuk Nuclear Security Summit
- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri
- Staf Khusus Menteri Luar Negeri bidang Infrastruktur Diplomasi
- Ketua Umum Asosiasi Diplomat Indonesia (ADI)
Rekam Jejak Iqbal dalam Perlindungan WNI
Salah satu puncak karier Iqbal di Kemlu adalah saat menjabat sebagai Direktur Perlindungan WNI dan BHI. Ia dikenal sebagai sosok yang responsif dan berani dalam mengambil tindakan untuk melindungi WNI yang menghadapi masalah di luar negeri.
Beberapa kasus penting yang berhasil ditanganinya antara lain.
- Evakuasi WNI dari Nepal dan Yaman (2015)
- Pembebasan WNI yang Disandera di Filipina (2016-2018)
Perjalanan Iqbal di Pilgub NTB 2024
Setelah berkiprah selama lebih dari dua dekade sebagai diplomat, Iqbal memutuskan untuk kembali ke kampung halaman dan mengabdikan diri untuk membangun NTB. Ia maju sebagai calon pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024 berpasangan dengan Indah Damayanti Putri (Dinda).
Iqbal mendapatkan dukungan dari koalisi besar yang terdiri dari 10 partai politik, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, PPP, PAN, PBB, Partai Hanura, Partai Gelora Indonesia, PSI, Partai Garuda, dan Partai Prima. Ia mengusung visi "NTB Gemilang yang Berkelanjutan," dengan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan ekonomi yang inklusif, dan pelestarian lingkungan.
Kerja keras dan dukungan masyarakat mengantarkan Iqbal-Dinda memenangkan Pilgub NTB 2024. KPU NTB secara resmi menetapkan mereka sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB terpilih periode 2025-2030.
Harta Kekayaan Iqbal
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Iqbal terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2023 dengan total nilai sebesar Rp 9,87 miliar. Harta kekayaannya terdiri dari tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, surat berharga, kas dan setara kas, serta harta bergerak lainnya.
Terpilihnya Iqbal sebagai Gubernur NTB membawa harapan baru bagi masyarakat. Pengalaman yang dimiliki Iqbal sebagai diplomat diharapkan mampu membawa NTB menuju kemajuan dan kesejahteraan yang berkelanjutan. Masyarakat NTB menantikan gebrakan dan inovasi dari kepemimpinan Iqbal untuk mewujudkan 'NTB Gemilang yang Berkelanjutan'.
(iws/iws)