Puisi: Pengertian, Jenis-jenis, dan Contohnya

ADVERTISEMENT

Puisi: Pengertian, Jenis-jenis, dan Contohnya

ilham fikriansyah - detikEdu
Minggu, 20 Apr 2025 07:00 WIB
Ilustrasi puisi cinta
Ilustrasi puisi. Foto: Getty Images/iStockphoto/ultramarinfoto
Jakarta -

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang populer. Puisi dinilai memiliki keindahan tersendiri lewat bahasa yang digunakan. Bahkan, puisi juga dapat menggambarkan perasaan dan emosi penulisnya.

Puisi sendiri terbagi ke dalam beberapa jenis. Menulis puisi juga tak bisa sembarangan karena terdapat struktur penulisan yang baik dan benar, sehingga bisa menghasilkan puisi indah serta mengagumkan.

Lantas, apa yang dimaksud dengan puisi? Lalu apa saja jenis-jenis puisi? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Puisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, serta penyusunan larik dan bait.

Puisi juga bisa diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat, sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.

ADVERTISEMENT

Sejumlah ahli memaparkan pendapatnya masing-masing mengenai pengertian puisi. Dalam buku Sastra Indonesia oleh tim Sastra Cemerlang, menurut seorang ahli bernama Sumardi, puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi padu dan pemilihan kata yang imajinatif.

Sedangkan menurut James Reeves, seorang ahli penulis asal Inggris yang terkenal karena puisi, drama, dan karya sastranya, puisi diartikan sebagai ekspresi bahasa yang kaya dan penuh dengan daya pikat.

Jenis-jenis Puisi

Puisi terbagi menjadi dua jenis, yakni puisi lama dan puisi modern. Apa perbedaannya? Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Puisi Lama

Puisi lama masih menggunakan aturan penulisan sebagai berikut:

  • Jumlah kata dalam 1 baris
  • Jumlah baris dalam 1 bait
  • Persajakan (rima)
  • Banyak suku kata di setiap baris
  • Irama.

Puisi lama juga memiliki sejumlah ciri-ciri seperti:

  • Tidak diketahui nama pengarangnya
  • Merupakan sastra lisan karena disampaikan dari mulut ke mulut
  • Sangat terikat akan aturan-aturan, seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata ataupun rima.

Puisi lama terbagi lagi ke dalam beberapa jenis, yakni pantun, syair, talibun, dan gurindam. Berikut masing-masing penjelasannya:

a. Pantun

Jenis puisi lama yang bersajak a b a b. Pantun memiliki empat baris, dua baris sampiran dan dua baris isi.

b. Talibun

Puisi ini terdiri dari sampiran dan isi lebih dari empat baris. Jumlah baris pada talibun selalu genap, contohnya dua baris sampir dan dua baris isi.

c. Syair

Syair memiliki empat bait dan bersajak a a a a serta isinya mengisahkan suatu hal.

d. Gurindam

Jenis puisi ini terdiri dari dua baris dan berirama sama. Isi baris pertama adalah sebab, sedangkan baris kedua menjelaskan akibat.

2. Puisi Modern

Berbanding sebaliknya, puisi modern tidak terikat lagi oleh aturan dan bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dari segi jumlah baris, suku kata, ataupun rima.

  • Puisi modern memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
  • Mempunyai bentuk yang rapi dan simetris
  • Persajakan akhir yang teratur
  • Menggunakan pola sajak pantun dan syair meskipun dengan pola yang lain
  • Umumnya puisi 4 seuntai
  • Setiap baris atasnya sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
  • Setiap gatranya terdiri dari dua kata dan 4-5 suku kata.

Puisi modern juga terbagi lagi ke dalam berbagai jenis, mulai dari puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif. Berikut penjelasannya:

a. Puisi Naratif

Puisi ini digunakan untuk menyampaikan suatu cerita. Puisi naratif dibedakan menjadi tiga yaitu epic, romansa, dan balada.

b. Puisi Lirik

Jenis puisi modern ini digunakan untuk mengungkapkan gagasan penyair.

c. Puisi Deskriptif

Puisi deskriptif dipakai untuk mengemukakan pendapat serta kesan penyair.

Contoh Puisi

Setelah memahami pengertian, jenis-jenis, hingga struktur penulisannya, simak beberapa contoh puisi di bawah ini yang dikutip dari catatan detikEdu:

1. Pesan Alam

Karya: Haidi S

Bencana ini mengajarkan kita
Bagaimana rasanya terpenjara
Di tempat yang disebut rumah
Yang perlahan membuat

Mungkin kita harus ingat
Saat perilaku kita menjerat
Penghuni laut udara dan darat
Akal dan nurani nyatanya tak saling terikat
Tuhan melalui alam menyampaikan pesan penuh Ilham
Membiarkannya geram sebab dosa tak terpendam

2. Guruku

Karya: Erna Hariza Maftuhah

Engkau membimbingku
Engkau mendidikku
Engkau adalah pelita
Yang menerangi kegelapan
Jasamu begitu besar
Mencerdaskan putra putri bangsa
Terima kasih guruku
Kaulah pahlawan tanpa tanda jasa

3. Surat Cinta

Karya: Goenawan Mohamad

Bukankah surat cinta ini ditulis
ditulis ke arah siapa saja
Seperti hujan yang jatuh ritmis
menyentuh arah siapa saja

Bukankah surat cinta ini berkisah
berkisah melintas lembar bumi yang fana
Seperti misalnya gurun yang lelah
dilepas embun dan cahaya.

4. Hujan Bulan Juni

Karya: Sapardi Djoko Damono

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon yang berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu

5. Yang Fana Adalah Waktu

Karya: Sapardi Djoko Damono

Kita abadi memungut detik demi detik
merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa

"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?" tanyamu
Kita abadi

Itulah penjelasan mengenai pengertian puisi beserta jenis-jenis dan contohnya. Semoga membantu detikers!




(ilf/fds)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads