Puluhan Kerbau di Lahat Mati Mendadak Diduga Ngorok

Sumatera Selatan

Puluhan Kerbau di Lahat Mati Mendadak Diduga Ngorok

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Selasa, 29 Apr 2025 14:30 WIB
Sejumlah ternak kerbau mencari rumput di persawahan tadah hujan yang mengering di Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (17/9/2024). Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan puncak musim kemarau pada September 2024 masih berlangsung sehingga potensi kekeringan di wilayah NTB diprediksi meluas dan masyarakat diimbau agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.
Foto: Ilustrasi kerbau (Antara Foto/Ahmad Subaidi)
Lahat -

Puluhan kerbau mendadak mati di wilayah Lahat, Sumatera Selatan. Dugaan sementara hewan ternak itu mati karena penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel Ruzuan Effendi mengatakan pihaknya sudah mengkonfirmasi instansi terkait di Lahat. Hewan mati mendadak dibenarkan terjadi di wilayah tersebut.

"Saya saya sudah konfirmasi ke dinas terkait di Lahat, ada yang mati mendadak diduga karena penyakit ngorok. Saya sudah minta untuk dicek ke lapangan," ujar Ruzuan, Selasa (29/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia belum dapat memastikan berapa jumlah hewan yang mati mendadak akibat penyakit itu. Namun, dia menyebut jumlahnya mencapai puluhan.

"Memang jumlah yang mati sampai puluhan. Tapi, saya tanya tadi tak sampai 40 atau 50 hewan yang mati. Mungkin angka yang mati itu (40-50 hewan), akumulasi juga dari tahun lalu. Tapi nanti kita pastikan lagi, kita tunggu informasi dari dinas di daerah," katanya.

ADVERTISEMENT

Ruzuan menyebut, penyakit pada hewan itu sudah diantisipasi secara tahunan melalui pemberian vaksin. Namun, tak semua peternak mau memakai vaksin yang diberikan pemerintah.

"Di awal tahun kita sudah bagikan sekitar 500 vaksin ke sana. Sebenarnya sudah kita antisipasi karena gejala ini terjadi tahunan, tapi ada juga yang menolak diberi vaksin. Alasan mereka lebih kepada khawatir, selama ini kam tak pernah divaksin tapi kenapa ini diberi vaksin," ungkapnya.

Padahal, kata Ruzuan, vaksin diberikan untuk kekebalan dan daya tahan hewan terhadap berbagai penyakit. Dia juga mengimbau peternak untuk tetap memperhatikan kondisi kandang yang harus terjaga kebersihannya dan pemberian vitamin pendukung hewan.

"Iya memang perlu banyak edukasi, apalagi kepada peternak yang melepasliarkan hewan ternaknya," tukasnya.




(dai/dai)


Hide Ads