.webp)
Pendiri Microsoft, Bill Gates, memperkirakan bahwa dalam dekade mendatang, kecerdasan buatan (AI) akan mengambil alih sebagian besar pekerjaan yang saat ini dilakukan manusia. Ia mengungkapkan pandangannya dalam wawancara dengan komedian Jimmy Fallon di acara The Tonight Show.
Pria berusia 69 tahun itu menyebut bahwa keahlian manusia masih diperlukan di beberapa bidang tertentu, seperti guru atau dokter yang hebat.
"Namun dengan AI, selama dekade berikutnya, itu akan menjadi hal yang umum dan gratis, (seperti) nasihat medis yang hebat, bimbingan belajar yang hebat," kata Gates.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, dunia kini memasuki era baru yang disebutnya sebagai "kecerdasan gratis" akibat pesatnya perkembangan AI. Teknologi ini diperkirakan akan berdampak pada hampir setiap aspek kehidupan, termasuk bidang medis, pendidikan, hingga asisten virtual yang tersedia luas.
AI dan Perubahan di Dunia Kerja
Gates menilai perkembangan AI sangat cepat dan tidak memiliki batasan yang jelas.
"Ini sangat mendalam dan bahkan sedikit menakutkan karena terjadi sangat cepat dan tidak ada batasan," kata Gates, dikutip dari detikINET, Senin (31/3/2025).
Perdebatan mengenai peran manusia di masa depan dalam era AI masih berlangsung. Beberapa ahli berpendapat bahwa AI akan membantu manusia bekerja lebih efisien dan memacu pertumbuhan ekonomi, bukan sekadar menggantikan tenaga kerja.
Namun, CEO Microsoft AI, Mustafa Suleyman, memperkirakan dalam beberapa tahun ke depan, AI akan mengubah sebagian besar pekerjaan di hampir setiap industri.
"Alat-alat ini hanya akan menambah kecerdasan manusia untuk sementara waktu," tulis Suleyman dalam bukunya The Coming Wave yang terbit pada 2023.
"Alat-alat ini akan membuat kita lebih cerdas dan lebih efisien untuk sementara waktu dan akan membuka sejumlah besar pertumbuhan ekonomi, tapi pada dasarnya alat-alat ini memang menggantikan tenaga kerja," tambahnya.
Optimisme Bill Gates terhadap AI
Gates tetap optimistis terhadap manfaat AI bagi manusia. Ia menyoroti potensi AI dalam memberikan terobosan medis, solusi inovatif untuk perubahan iklim, serta pendidikan berkualitas tinggi yang lebih mudah diakses.
Saat berbicara dengan Fallon, Gates menegaskan bahwa meskipun banyak profesi bisa tergantikan oleh AI, ada beberapa pekerjaan yang kemungkinan besar tetap membutuhkan manusia.
Ia mencontohkan bahwa orang mungkin tidak ingin melihat mesin bermain bisbol sebagai pengganti atlet manusia.
Gates telah lama memprediksi potensi AI. Pada 2017, dalam sebuah diskusi di Universitas Columbia, ia menyebut bahwa perkembangan AI sudah mencapai tingkat yang mendalam.
Ia juga menyinggung pencapaian DeepMind, laboratorium AI milik Google, yang berhasil menciptakan program komputer yang mampu mengalahkan manusia dalam permainan papan Go. Saat itu, teknologi AI masih jauh dari kecanggihan teks generatif seperti ChatGPT yang kini marak digunakan.
Artikel ini telah tayang di detikINET. Baca selengkapnya di sini!
(dpw/dpw)
