.webp)
Ratusan warga Desa Temon, Ngrayun, Ponorogo menggelar aksi damai. Mereka mendatangi tiga lembaga sekaligus: Kejaksaan Negeri, Polres, dan DPRD Ponorogo, guna melaporkan dugaan penyalahgunaan Dana Desa.
Aksi yang diinisiasi oleh Aliansi Warga Temon Bersatu ini diikuti sedikitnya 200 orang. Mereka datang sambil membawa spanduk dan pamflet bertuliskan tuntutan keadilan.
"Kami ingin kejelasan dan keadilan terkait dugaan penyalahgunaan Dana Desa di tempat kami. Ini murni suara masyarakat, tidak ada muatan politik," tegas Koordinator Aksi, Hari Santoso, kepada wartawan, Senin (29/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiba di Kejaksaan Negeri Ponorogo, perwakilan massa menyerahkan laporan resmi dan diterima langsung oleh Kasi Intel Agung Riyadi dan Kasi Pidsus Ivan Yoko.
"Kami mengapresiasi laporan dari masyarakat. Tentunya akan kami pelajari dan tindak lanjuti sesuai ketentuan hukum. Kami juga imbau warga untuk terus memantau perkembangan melalui situs resmi kami," ujar Agung Riyadi.
Tak berhenti di kejaksaan, rombongan melanjutkan perjalanan ke Polres Ponorogo. Di sana, laporan serupa diserahkan kepada jajaran Reskrim yang dipimpin oleh Kasat Reskrim AKP Rudy Hidajanto.
"Polri akan menindaklanjuti laporan ini dengan profesional. Kami juga akan berkoordinasi dengan kejaksaan, bahkan KPK jika dibutuhkan," kata Rudy.
Puncak aksi terjadi di depan Kantor DPRD Kabupaten Ponorogo. Di lokasi ini, sejumlah perwakilan warga diterima langsung untuk audiensi oleh Wakil Ketua DPRD Anik Suharto dan beberapa anggota dewan lainnya.
"DPRD siap mengawal proses hukum ini agar berjalan transparan dan sesuai aturan. Aspirasi warga sudah kami terima dengan baik," kata Anik.
Sementara itu, Kapolres Ponorogo AKBP Andin Wisnu Sudibyo, turun mengawal langsung jalannya aksi. Sebanyak 300 personel diterjunkan untuk pengamanan.
"Aksi berjalan tertib, lancar, dan damai. Kami apresiasi sikap warga yang menyampaikan aspirasi secara santun. Pengamanan juga kita siapkan secara maksimal," ucap Kapolres.
Warga berharap laporan yang telah disampaikan bisa segera ditindaklanjuti secara adil dan transparan oleh pihak berwenang. Aksi ini disebut sebagai lanjutan dari demonstrasi sebelumnya yang dilakukan pada Februari lalu.
Sekitar pukul 11.30 WIB, aksi damai berakhir. Massa membubarkan diri dan kembali ke Desa Temon dengan tertib.
(hil/iwd)
