Sedekah adalah amalan yang diperintahkan bagi setiap muslim. Meski hukumnya sunnah, banyak keutamaan yang terkandung di dalam sedekah.
Dalil anjuran bersedekah disebutkan dalam surah Ali Imran ayat 92,
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ ٩٢
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya."
Menukil dari buku Dikejar Rezeki dari Sedekah tulisan Fahrur Mu'is, sedekah lebih utama diberikan secara diam-diam ketimbang terang-terangan. Selain itu, sedekah juga lebih utama diberikan kepada keluarga.
Terkait hal tersebut dijelaskan dalam dalil Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad SAW.
Dalil Sedekah Lebih Utama Diberikan kepada Keluarga
Mengutip buku Pencegahan Fraud dengan Manajemen Risiko dalam Perspektif Al-Quran yang disusun Eko sudarmanto, sedekah lebih utama diberikan kepada keluarga. Apabila keluarga sudah terpenuhi kebutuhan dari segi materi, barulah sedekah bisa dilakukan kepada orang lain seperti anak yatim, fakir miskin dan sebagainya.
Imam Baghawi berpandangan bahwa alasan diutamakan sedekah kepada keluarga karena merupakan bentuk tanggung jawab untuk dinafkahi, seperti istri, anak atau orang tua.
1. Hadits Nabi SAW
Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya,
"Wahai Rasulullah, apakah sedekah yang paling utama?' Rasul menjawab, 'Sedekah orang sedikit harta. Utamakanlah orang yang menjadi tanggung jawabmu." (HR Ahmad dan Abu Dawud)
Selain itu, dijelaskan pula terkait sedekah kepada kerabat yang memiliki dua nilai. Beliau berkata,
"Sedekah untuk orang miskin, nilainya hanya sedekah. Sementara sedekah untuk kerabat, nilainya dua; sedekah dan silaturahmi." (HR Nasa'i)
2. Surah Al Baqarah Ayat 215
Dalam surah Al Baqarah ayat 215, Allah SWT berfirman:
يَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ ۖ قُلْ مَآ أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ
Artinya: "Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya."
Ayat di atas menjelaskan urutan penerima sedekah. Ibu-bapak dan kerabat menjadi yang paling awal. Ini menunjukkan bahwa sedekah kepada keluarga dinilai lebih utama.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Kisah Wafatnya Nabi Sulaiman AS: Bukti Jin Tidak Mengetahui Hal Ghaib
Makanan Mengandung Babi Bersertifikat Halal Ditarik dari Peredaran
Makanan Mengandung Babi 'Berlabel Halal', BPJPH: Kami Selidiki dan Beri Sanksi