Sekolah Rakyat Diprioritaskan Buat Anak Belum Sekolah dan Putus Sekolah

ADVERTISEMENT

Sekolah Rakyat

Sekolah Rakyat Diprioritaskan Buat Anak Belum Sekolah dan Putus Sekolah

Trisna Wulandari - detikEdu
Kamis, 17 Apr 2025 14:00 WIB
Mensos Gus Ipul
Mensos Gus Ipul mengatakan Sekolah Rakyat diprioritaskan bagi anak yang belum sekolah. Anak yang putus sekolah juga bisa mendaftar. Foto: Trisna Wulandari/detikEdu
Jakarta -

Sekolah Rakyat akan digelar di 53 titik lokasi mulai tahun ajaran 2025/2026. Sekolah gratis berasrama ini diperuntukkan bagi anak dari keluarga tidak mampu.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan Sekolah Rakyat saat ini diprioritaskan bagi anak yang belum sekolah.

"Kalau yang sekolah, jalan aja. Kan ini juga nggak bisa menampung semua juga. Masih ada yang nggak tertampung di sini. Ya maka itu nanti tentu bisa sekolah di mana saja. Maka diprioritaskan nanti yang belum masuk sekolah, prioritasnya kan gitu, yang belum pernah sekolah," kata Gus Ipul di sela kegiatan Desk Sekolah Rakyat di TMPN Kalibata, Jakarta, Kamis (17/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Ipul menambahkan anak putus sekolah juga dapat bersekolah di Sekolah Rakyat.

"Yang putus sekolah juga bisa. Dia lebih (usianya), telat-telat dikit, juga nggak apa-apa, kata Presiden. Kalau misalnya, mohon maaf, IQ-nya masih belum mencukupi dibanding standar sekolah yang lain, nggak apa-apa masuk aja. Pokoknya ini semuanya untuk yang miskin ini harus diberi kesempatan seluas-seluasnya. Boleh masuk, dididik," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Mereka dikasih gizi dulu, menurut Presiden. Nanti dididik, diprioritaskan, segala macam. Supaya punya kemampuannya meningkat," sambungnya.

Masuk DTSEN Desil 1-2

Gus Ipul menjelaskan salah satu syarat masuk Sekolah Rakyat yakni anak harus masuk Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sesuai kriteria.

"Pertama misalnya harus masuk DTSEN, desil 1. Kemudian kalau tidak ada sudah di desil 1, kita bisa naik ke desil 2," ucapnya.

Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) No 8 Tahun 2025, program Sekolah Rakyat merupakan bagian dari pelaksaaan pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Untuk itu, calon siswa Sekolah Rakyat kemudian akan disurvei ke rumah untuk dicek kesesuaiannya dengan kriteria siswa yang dapat menempuh pendidikan di sana.

"Apakah benar-benar ya bahwa mereka menjadi bagian dari keluarga yang memang memerlukan dukungan kita dan diperbolehkan sekolah di Sekolah Rakyat. Jadi ada survei," ucapnya.

Calon siswa sekolah rakyat kemudian akan menjalani seleksi administrasi dan kesehatan sebelum dapat sekolah dan tinggal di sekolah berasrama tersebut.

Pendataan Siswa Sekolah Rakyat

Gus Ipul mengatakan pendataan anak yang memenuhi sasaran Sekolah Rakyat masih berlangsung dengan data dasar dari BPS di 53 titik lokasi Sekolah Rakyat.

"Secara khusus belum (ada jumlah anaknya). Tapi paling enggak kita sudah punya satu informasi awal. Misalnya di Jakarta Selatan, kan ada nanti di sana satu sekolah itu. Kita mulai cari datanya keluarga Desil 1 itu ada berapa. Kemudian keluarga mereka yang lulus SD berapa, SMP ada. Diidentifikasi begitu dulu. Baru nanti dibuka secara terbuka," ucapnya.

"Lalu kita juga ada yang kegiatannya atau pendaftarannya itu proaktif. Untuk kita lakukan dialog dengan orang tuanya. Ya, sementara begitu dulu," imbuhnya.

Sekolah Rakyat direncanakan mulai beroperasi pada Juli 2025.




(twu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads