Suhu Tubuh Ternyata Berkaitan dengan Gejala Depresi, Ini Kata Studi

ADVERTISEMENT

Suhu Tubuh Ternyata Berkaitan dengan Gejala Depresi, Ini Kata Studi

Muhammad Alfathir - detikEdu
Rabu, 06 Nov 2024 20:30 WIB
sad woman hug her knee and cry. Sad woman sitting alone in a empty room.
Foto: Getty Images/spukkato/Ilustrasi depresi
Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO) memperkirakan sekitar 5 persen dari orang dewasa di seluruh dunia mengalami depresi. Hal ini mendorong para peneliti untuk melakukan berbagai upaya dalam memahami gejala depresi.

Terbaru, salah satu temuan menunjukkan adanya hubungan antara suhu tubuh dan gejala depresi. Dalam studi yang terbit di Scientific Reports pada 5 Februari 2024, ditemukan bahwa individu dengan gejala depresi cenderung memiliki suhu tubuh yang tinggi.

Penemuan ini muncul setelah melakukan penelitian terhadap lebih dari 20.880 individu selama tujuh bulan. Dalam penelitian, ditemukan hubungan antara gejala depresi dan suhu tubuh seseorang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah studi terbesar yang meneliti hubungan antara suhu tubuh berdasarkan laporan mandiri, dan sensor yang dapat dikenakan dengan gejala depresi dalam sampel yang luas secara geografis," kata psikiater dari UN San Francisco, Ashley E Mason, dikutip dari Science Alert.

Sampel Masih Kecil dan Perlu Penelitian Lebih Lanjut

Saat ini, studi yang dilakukan Mason dan timnya masih menggunakan sampel kecil sehingga mendorong mereka untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, penelitian baru ini masih belum dapat mengonfirmasi apakah suhu tubuh yang tinggi dapat menyebabkan depresi atau justru depresi yang meningkatkan suhu tubuh seseorang.

Dalam hal ini, Mason menduga bahwa stres yang dihasilkan dari gejala depresi mungkin memengaruhi suhu tubuh. Namun alasan pasti dari hubungan antara suhu tubuh dan gejala depresi belum ditemukan sehingga penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

"Untuk saat ini, kita tahu bahwa depresi adalah kondisi yang kompleks dan memiliki banyak sisi, kemungkinan besar dengan banyak pemicu yang berbeda , dan suhu tubuh dapat berperan," ungkap Mason.

Upaya Penting untuk Mengatasi Permasalahan Depresi di Dunia

Sebelumnya, penelitian mengenai hubungan suhu tubuh dan gejala depresi pernah dilakukan oleh Maren Nyer dan kawan-kawan dalam studi yang diterbitkan di di The Journal of Alternative and Complementary Medicine, Vol. 25, No. 8 pada 2019. Studi ini menunjukkan bahwa yoga hangat, bak mandi air panas dan sauna dapat mengurangi gejala depresi.

Kini, peneliti masih terus meneliti terkait gejala depresi yang muncul pada banyak orang. Sebab, depresi telah menjadi permasalahan di hampir seluruh negara, sehingga temuan sekecil apapun dapat berdampak pada pengetahuan menyangkut gejala depresi.

Peneliti ingin terus bisa memahami dan mencari tahu penanganan yang efektif untuk mengurangi gejala tersebut.

"Mengingat meningkatnya angka depresi di Amerika Serikat, kami gembira dengan kemungkinan adanya jalan baru untuk pengobatan," tutur Mason.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads