Musala Al Manar di Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, berubah jadi lokasi tragedi berdarah saat salat Subuh, Selasa (28/4/2025). Sujito, seorang warga setempat, nekat membacok tiga tetangganya saat imam tengah membaca Surat Al-Fatihah pada rakaat pertama.
Menurut cerita warga yang ikut berjemaah, aksi pembacokan bermula ketika imam memulai salat Subuh.
"Saat imam baca Al-Fatihah. Salat baru dimulai. Infonya yang dibacok pertama kali itu Pak Aziz, Pak Cip, lalu Bu Aziz nolong dibacok, lalu kabur pulang sambil pegangi kepala. Ini darahnya luka pada Bu Aziz tercecer di teras," ucap Yanto, salah satu tetangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai melakukan aksi brutalnya, Sujito disebut keluar dari musala sambil membawa parang yang masih berlumuran darah. Ia berjalan ke luar musala sembari berteriak-teriak soal mafia tanah.
"Tadi itu pada teriak jemaah, Pak Jito keluar musala sambil pegang parang berdarah, ketemu saya tanya, hanya jawab 'mafia tanah, mafia tanah' gitu," tutur Yanto kepada detikJatim.
Kini, musala tempat kejadian perkara masih dipasangi garis polisi setelah dilakukan olah TKP oleh petugas Reskrim. Darah segar masih nampak membekas di lantai, dinding saf depan, hingga di teras musala.
Kasatreskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Soedarmono menyampaikan, pelaku sudah diamankan. Sementara, kondisi dua korban yang mengalami luka-luka, yakni Arik dan Sucipto, saat ini masih dalam perawatan medis di RSUD Sosodoro Djatikusumo Bojonegoro.
"Untuk istri Pak Aziz sudah sadar, alami luka bacok di tangan, pelipis. Dan yang Pak Cipto masih kritis," imbuh AKP Bayu.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 04.30 WIB ini turut membuat geger warga sekitar, lantaran baik pelaku maupun korban adalah jemaah salat Subuh rutin di musala tersebut.
(irb/hil)