Walkot Eri Desak Pelatih yang Banting Siswa Menang Futsal Disanksi Berat

Walkot Eri Desak Pelatih yang Banting Siswa Menang Futsal Disanksi Berat

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 29 Apr 2025 13:15 WIB
Walkot Surabaya Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya.
Walkot Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya (Foto file: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberi atensi khusus kasus pelatih yang membanting siswa menang futsal di SMP Labschool Unesa 1 hingga tulang ekornya retak. Pelatih sekaligus guru itu diminta diberi sanksi terberat.

"Saya sudah instruksikan Dispendik dan Inspektorat Kota Surabaya untuk menjadikan kasus ini atensi khusus. Akan diberi sanksi terberat. Dan juga sudah ada laporan ke polisi," kata Eri, Selasa (29/4/2025).

Menurutnya, guru harus menjadi cermin tauladan untuk siswa. Atas kejadian itu, dia tidak menoleransi segala bentuk kekerasan.

"Ini soal keselamatan anak-anak kita, melindungi mereka dari ancaman bahaya di sekitarnya. Pelaku harus diberikan sanksi berat. Guru seharusnya digugu dan ditiru. Terima kasih kepada semua guru di Surabaya yang telah berkinerja baik. Yang melanggar ya harus disanksi," jelasnya.

Sebelumnya, korban inisial BAI (11) siswa MI Al Hidayah menjelaskan bagaimana insiden itu terjadi. Saat itu, sekolahnya tengah bertanding melawan SDN Simolawang dalam semifinal kompetisi futsal yang diadakan oleh SMP Labschool Unesa 1 di Jalan Kawung, Kemayoran, Surabaya, Minggu (27/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertandingan berjalan dengan lancar dan kondusif hingga MI Al Hidayah unggul 4-2 atas SDN Simolawang. Korban dan teman-temannya pun melalukan selebrasi usai kemenangan semifinal tersebut.

Namun di tengah selebrasi, tiba-tiba pelatih dari SDN Simolawang yang berinisial BAZ menariknya dari belakang dan langsung membanting korban ke arah lapangan.

ADVERTISEMENT

"Itu (saat sedang) selebrasi, terus ditarik dari belakang. Enggak tahu (kenapa pelaku menariknya)," ujar korban.

Kini, korban harus menghentikan aktivitas fisik berat selama 5-6 bulan karena tulang ekornya retak usai dirontgen. BAI terpaksa tidak bermain futsal selama kurun waktu tertentu gegara gangguan di tulang ekornya itu.

"Ini setelah dirontgen informasi yang kami terima dari dokter itu terjadi keretakan tulang ekor. Sehingga anak ini tidak boleh bermain olahraga lagi yang keras-keras setelahnya dan disuruh istirahat," ujar ayah korban, Bambang Sri Mahendra ditemui detikJatim di Polrestabes Surabaya, Senin (28/4/2025).

Bambang menegaskan akibat dari insiden dibanting oleh pelatih Tim Futsal lawan itu aktivitas anaknya jadi terganggu. Anaknya terpaksa harus merelakan hobi berolahraga selama proses penyembuhan.




(dpe/fat)


Hide Ads