Pendakian Gunung Binaiya Maluku Tengah Ditutup 13 Hari Imbas Pendaki Hilang

Maluku

Pendakian Gunung Binaiya Maluku Tengah Ditutup 13 Hari Imbas Pendaki Hilang

Muhammad Jaya Barends - detikSulsel
Selasa, 29 Apr 2025 17:31 WIB
Pria bernama Firdaus Ahmad Fauji (27) dilaporkan hilang di Gunung Binaiya, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Pendaki asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu terpisah dari rombongan saat angin kencang dan kabut.
Foto: Tim SAR gabungan dikerahkan mencari pendaki hilang di Gunung Binaiya. (dok. istimewa)
Maluku Tengah -

Balai Taman Nasional Manusela menutup aktivitas pendakian di Gunung Binaiya, Maluku Tengah, Maluku, usai pendaki bernama Firdaus Ahmad Fauji (27) dilaporkan hilang. Penutupan tersebut berlangsung selama 13 hari.

"Iya, (aktivitas pendakian) Gunung Binaiya sementara ditutup, terhitung sejak 29 April hingga 11 Mei 2025," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Manusela, Kacuk Seto Purwanto kepada detikcom, Selasa (29/4/2025).

Seto mengatakan semua jalur pendakian menuju puncak Gunung Binaiya ditutup. Dia menegaskan bila ada aktivitas pendakian maka dianggap ilegal dan akan disanksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua jalur ditutup, kita tidak kasih izin dulu, kalau ada (pendaki) yang tetap naik berarti itu ilegal," bebernya.

Menurut Seto, penutupan pendakian agar pihaknya fokus mencari pendaki yang hilang. Saat ini, tim SAR gabungan telah bergerak menuju Pos Aimoto.

ADVERTISEMENT

"Fokus kita saat ini pencarian dulu. Tim SAR gabungan sudah naik, mereka nanti akan bermalam di kamp Aimoto, nanti esok baru lanjut ke Gunung Bintang dan Nasapeha," jelasnya.

Tim SAR akan bergabung dengan tim pencarian yang berada di Nasapeha. Pencarian pun difokuskan ke Gunung Bintang dan Nasapeha.

"Tim SAR nantinya akan bergabung dengan tim pendahuluan yang juga sementara mencari. Pencarian masih sementara difokuskan di Gunung Bintang Nasapeha," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, Firdaus terpisah dari rombongan saat berada jalur pendakian Gunung Binaiya di Nasapeha, Kecamatan Tehoru, Maluku Tengah pada Sabtu (26/4) sekitar pukul 17.30 WIT. Kala itu, kondisi angin kencang dan berkabut.

"Saat yang bersangkutan hilang, kondisi angin kencang dan kabut. Selain itu, dalam tas ransel yang bersangkutan tidak dibekali makanan hanya tiga botol air minum dan tiga buah headlamp," ujar Kacuk Seto Purwanto dalam keterangannya, Selasa (29/4).




(hsr/asm)

Hide Ads